124 Pelanggar Selama Dua Hari Operasi Zebra Krakatau 2025 di Lampung

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Kepolisian di Provinsi Lampung telah menilang sebanyak 124 pelanggar lalulintas dalam dua hari pelaksanaan Operasi Zebra Krakatau 2025, pada 17-18 November 2025.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Yuni Iswandari Yuyun mengatakan, polisi di seluruh Lampung telah menilang 124 pelanggar selama dua hari pelaksanaan Operasi Zebra Krakatau 2025.

"Data yang kami tilang 17 November 2025 ada 44 pelanggar dan tanggal 18 November 2025 ada 80 orang dari semua polresta dan polres jajaran. Jadi totalnya yang ditilang sampai dua hari terakhir Operasi Zebra Krakatau ada 124 pelanggar," kata Kombes Pol Yuni Iswandari Yuyun, Rabu (19/11/2025). 

Yuni mengatakan, polisi tilang pelanggar melalui Etle statis sebanyak 19 pelanggar, Etle mobile ada pelanggaran. 

Pengendara terkena tilang manual mencapai 105 pelanggar. 

Masyarakat terkena teguran dalam Operasi Zebra Krakatau selama dua hari ini ada 4.339 pelanggar. 

"Kendaraan motor yang terlibat pelanggaran ada sebanyak 498 unit dan mobil 256 unit," terang Yuni. 

Sebelumnya, Polda Lampung secara resmi melaksanakan Operasi Zebra Krakatau 2025 dengan mengerahkan 667 personel. 

Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Yuni Iswandari Yuyun mengatakan, pihaknya secara resmi melaksanakan Operasi Zebra Krakatau 2025 yang digelar mulai hari ini, 17 November hingga 30 November 2025.

"Berdasarkan amanat dari Kapolda Lampung, Irjen Pol Helfi Assegaf bahwa Operasi Zebra 2025 merupakan Operasi Harkamtibmas bidang lalu lintas," kata Kombes Pol Yuni Iswandari Yuyun, Senin (17/11/2025). 

Personel yang dikerahkan terdiri dari 94 personel Satgas Operasi Polda Lampung dan 573 personel Satgas Operasi Polres dan Polresta jajaran.

Dikatakannya, polisi melakukan operasi tersebut fokus pada peningkatan disiplin masyarakat dalam berkendara.

"Operasi ini digelar serentak di seluruh Indonesia termasuk di Lampung dengan mengedepankan upaya preemtif, preventif, dan represif," terang Kombes Pol Yuni. 

Petugas mengutamakan langkah edukatif, persuasif dan humanis kepada masyarakat.

“Operasi ini bukan sekadar penindakan tetapi ingin membangun budaya tertib lalu lintas di Lampung melalui edukasi dan pendekatan humanis, namun tetap didukung penegakan hukum yang tegas,” kata Yuni,.