Berita Lampung

Wamendagri Apresiasi Daerah Kendalikan Inflasi, Pemprov Lampung Siap Optimal

Akhmad Wiyagus menegaskan bahwa rakor tersebut merupakan instruksi langsung Presiden terkait sinergi pusat dan daerah.

Penulis: Riyo Pratama | Editor: Daniel Tri Hardanto
Dok Diskominfotik Lampung
RAKOR INFLASI - Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Bani Ispriyanto mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2025 yang digelar secara virtual di Ruang Command Center, Dinas Kominfotik Provinsi Lampung, Senin (24/11/2025). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi Lampung menyatakan komitmen penuh dalam mengoptimalkan pengendalian inflasi daerah.

Hal itu disampaikan Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan (Ekubang) Bani Ispriyanto saat mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2025 yang digelar secara virtual di Ruang Command Center, Dinas Kominfotik Provinsi Lampung, Senin (24/11/2025).

Rakor juga dirangkaikan dengan evaluasi dukungan pemerintah daerah dalam program 3 Juta Rumah.

Dalam arahannya, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Akhmad Wiyagus menegaskan bahwa rakor tersebut merupakan instruksi langsung Presiden terkait sinergi pusat dan daerah dalam menjaga stabilitas harga.

“Rapat ini merupakan agenda rutin dan arahan langsung Presiden yang menekankan pentingnya sinergi konsisten antara pemerintah pusat dan daerah dalam pengendalian inflasi serta beberapa agenda prioritas nasional,” ujarnya.

Wamendagri memaparkan, inflasi nasional pada Oktober 2025 tercatat 2,86 persen (year-on-year) dan masih berada dalam rentang target nasional 1,5 persen – 3,5 persen.

Komoditas penyumbang inflasi tertinggi yakni emas perhiasan, cabai, dan beras.

Menurutnya, lonjakan harga emas internasional ikut memicu kenaikan harga emas dalam negeri hingga tembus Rp 2.237.000 per gram, seiring tingginya permintaan.

“Laporan World Gold Council menunjukkan dua dari tiga orang Indonesia saat ini berinvestasi emas, dan tren tersebut diperkirakan terus berlanjut dalam 12 bulan ke depan,” jelasnya.

Wamendagri mengapresiasi daerah yang mampu menjaga inflasi tetap sesuai target nasional, namun memberikan perhatian bagi daerah yang masih mencatatkan angka inflasi relatif tinggi.

Berdasarkan perkembangan harga minggu ketiga November 2025, komoditas yang paling banyak mengalami kenaikan adalah bawang merah, telur ayam ras, dan cabai merah.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BPS RI Amalia Adininggar Widyasanti memaparkan perkembangan Indeks Perkembangan Harga (IPH).

Hingga 21 November 2025, tercatat 6 provinsi mengalami kenaikan IPH, 31 provinsi mengalami penurunan, dan 1 provinsi stabil.

Komoditas penyumbang kenaikan IPH terbesar pada enam provinsi itu adalah cabai merah.

Pemprov Lampung melalui jajaran terkait menegaskan kesiapan untuk terus memperkuat koordinasi dan upaya stabilisasi pasokan serta harga pangan di daerah.

(Tribunlampung.co.id/Riyo Pratama)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved