Alasan Polisi Belum Tetapkan AF Tersangka, Padahal Sudah Mengaku Bunuh NNH
Terungkap alasan sebenarnya polisi belum menetapkan tersangka terhadap AF, atas kasus penemuan jasad bocah perempuan inisial NNH (4).
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Kendari - Terungkap alasan sebenarnya polisi belum menetapkan tersangka terhadap AF, atas kasus penemuan jasad bocah perempuan inisial NNH (4).
Pria berinisial AF itu tiba-tiba mendatangi Polsek Mowila pada Sabtu (13/9/2025) siang dan mengaku sebagai pelaku pembunuhan NNH.
Adapun jasad NNH ditemukan dalam karung di Desa Tolu Wonua, Kecamatan Mowila, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara, pada Sabtu (13/9/2025).
AF pun langsung diamankan dan dibawa ke markas Polres Konawe Selatan di Desa Lerepako, Kecamatan Laeya, yang berjarak hampir dua jam perjalanan dari lokasi penemuan jasad korban.
Mowila adalah kecamatan yang terletak di Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara. Sebagai satu di antara kecamatan di Konawe Selatan, wilayah ini memiliki karakteristik geografis yang umumnya bervariasi, mulai dari daerah pesisir, dataran rendah, hingga perbukitan.
Mata pencarian utama penduduk di Mowila kemungkinan besar terkait dengan sektor pertanian, perkebunan, atau perikanan, mengingat potensi sumber daya alam di Sulawesi Tenggara.
Dikutip Tribunlampung.co.id dari TribunnewsSultra.com, Kapolres Konawe Selatan, AKBP Febry Sam, membenarkan adanya pria yang menyerahkan diri tersebut.
Namun, ia menegaskan pengakuan AF belum bisa langsung dijadikan kepastian hukum.
“Ada yang mengaku sebagai pelaku, tetapi itu masih menjadi petunjuk. Kami masih mendalami dan menginterogasi dulu,” jelas Febry.
Turunkan Tim K9
Di sisi lain, Polres Konawe Selatan telah memeriksa tujuh saksi terkait meninggalnya NNH, yang jasadnya ditemukan dalam karung di area hutan, Sabtu (13/9/2025).
AKBP Febry Sam mengatakan, pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat data dan bukti yang sedang dikumpulkan penyidik.
Saat ini, tim K9 masih bekerja di lokasi tempat kejadian perkara (TKP), Desa Tolu Wonua, Kecamatan Mowila, Kabupaten Konsel, untuk melakukan pelacakan.
Meski ada keterangan warga yang mengaku sebagai pelaku, polisi tetap berhati-hati dan mengutamakan bukti otentik sebelum mengambil kesimpulan.
Sementara itu, jasad korban masih menunggu hasil otopsi di Rumah Sakit atau RS Bhayangkara Kendari.
RS Bhayangkara berjarak sekitar 49,7 kilometer dari rumah NNH, dengan waktu tempuh perjalanan 1 jam 18 menit menggunakan mobil atau motor.
Keluarga telah memberikan izin agar otopsi dilakukan, untuk memastikan penyebab kematian secara jelas.
“Kita berharap hasil otopsi bisa segera keluar sehingga penyidikan lebih cepat,” kata AKBP Febry Sam saat ditemui di RS Bhayangkara.
Pengakuan Ayah Korban
Pengakuan mengejutkan Putkal (31), ayah bocah berinisial NNH (5), yang jasadnya ditemukan dalam karung, sudah curiga dengan tetangganya.
Kecurigaan Putkal tersebut bukan tanpa alasan. Satu di antaranya karena Putkal melihat sandal anaknya berada di depan rumah terduga pelaku.
NNH, bocah asal Desa Tolu Wonua, Kecamatan Mowila, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), ditemukan tewas dalam kondisi jasadnya dalam karung.
Korban ditemukan pada Sabtu (13/9/2025) sekitar pukul 08.09 Wita, berjarak sekitar 150 meter dari lokasi terakhir kali terlihat. Saat ditemukan, jasad korban terbungkus karung di area hutan. NNH sebelumnya dilaporkan hilang pada Jumat (12/9/2025).
Sebab, ia tak kunjung pulang setelah pamit bermain bersama teman-temannya tak jauh dari rumahnya di Desa Tolu Wonua , pada Kamis (11/9/2025) sore.
Setelah ditemukan Sabtu pagi, jenazah NNH kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Kendari, Kecamatan Mandonga, dan tiba sekitar pukul 13.00 Wita.
RS Bhayangkara berjarak sekira 49,7 kilometer (km) dengan waktu tempuh 1 jam 18 menit berkendara dengan mobil atau motor dari rumah NNH.
Di rumah sakit, jasad korban akan menjalani proses visum dan otopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya.
Ayah korban, Putkal (31), mengungkapkan sejumlah temuan yang mengarah pada dugaan pembunuhan putrinya. Ia mencurigai tetangganya, hanya terpaut empat rumah dari kediamannya.
“Sendal anakku ada di depan rumah (terduga) pelaku. Anakku hilang sejak pukul 16.00 Wita, dan hanya sendalnya ditemukan di depan rumah itu,” ungkap Putkal.
Ia menyebut terdapat barang bukti berupa gunting dan gorden dengan bercak darah.
Namun, ia tidak mengetahui secara pasti bagaimana pelaku menghabisi nyawa anaknya.
“Kami dapat anakku di hutan. Pelakunya sudah menyerahkan diri, sudah ditangkap dan diamankan,” katanya.
Menurut Putkal, terduga pelaku berinisial A, masih berusia muda, dan merupakan tetangganya sendiri.
“Saya jarang komunikasi dengan mereka karena sibuk kerja,” jelasnya.
Duka Mendalam
Keceriaan seorang bocah perempuan inisial NNH (5) berubah menjadi duka mendalam bagi keluarga dan warga Desa Tolu Wonua, Kecamatan Mowila, Kabupaten Konawe Selatan.
Setelah dinyatakan hilang selama dua hari, NNH akhirnya ditemukan tak bernyawa pada Sabtu (13/9/2025) pagi.
Yang membuat pilu, jasad korban ditemukan dalam keadaan terbungkus karung, berjarak sekitar 150 meter dari lokasi terakhir ia terlihat bermain.
Humas Basarnas Kendari, Wahyudi, membenarkan penemuan jasad bocah perempuan tersebut.
“Ditemukan pukul 08.09 WITA,” kata Humas Basarnas Kendari, Wahyudi, saat dikonfirmasi.
Peristiwa ini berawal ketika NNH meninggalkan rumah pada Kamis (11/9/2025) sekitar pukul 15.15 WITA. Ia bermain bersama teman-temannya di dekat kebun tak jauh dari rumah.
Namun, korban pulang lebih dulu. Sayangnya, hingga malam hari, ia tak kunjung kembali ke rumah. Keluarga panik dan bersama warga melakukan pencarian, tapi hasilnya nihil.
Kabar hilangnya NNH diteruskan ke Basarnas Kendari pada Jumat (12/9/2025). Tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, Polsek Mowila, Damkar Konawe Selatan, dan pemerintah desa dikerahkan.
Namun, upaya pencarian itu justru berakhir duka pada Sabtu pagi ketika jasad bocah malang itu ditemukan.
Saat ini jasad korban masih berada di lokasi penemuan. Basarnas Kendari menegaskan evakuasi baru bisa dilakukan setelah tim forensik kepolisian tiba di tempat kejadian.
“Untuk sementara kita masih menunggu tim forensik kepolisian baru setelah itu kita evakuasi,” jelas Wahyudi.
Berita selanjutnya Pengakuan Mengejutkan Ayah Bocah yang Jasadnya Dalam Karung, Lihat Sandal Anaknya
tersangka
Polisi Bekuk Tersangka Penadahan Kambing Hasil Curian di Tulangbawang |
![]() |
---|
Nadiem Makarim Terancam Tersangka di Dua Kasus Korupsi, Google Cloud dan Chromebook |
![]() |
---|
Pesan Nadiem Makarim untuk Keluarga saat Digelandang ke Mobil Tahanan Kejagung |
![]() |
---|
Nadiem Makarim Bantah Korupsi Laptop, 'Seumur Hidup Kejujuran Nomor Satu' |
![]() |
---|
10 Orang Jadi Tersangka Penjarahan Rumah Uya Kuya di Duren Sawit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.