Berita Terkini Nasional

Andi Widjajanto Sebut Intelijen Prabowo Kebobolan Buntut Kerusuhan Agustus 2025

Penasihat Senior Lab 45 Andi Widjajanto intelijen pemerintahan Presiden Prabowo Subianto kebobolan.

|
Editor: taryono
TribunJatimTimur.com/Lutfi Husnika
DIBAKAR: Massa aksi membakar gedung DPRD Kota Kediri yang berlokasi di Jl Mayor Bismo Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Sabtu (30/8/2025) malam. Andi Widjajanto Sebut Intelijen Prabowo Kebobolan Buntut Kerusuhan Agustus 2025. 

Tribunlampung.co.id, Jakarta -  Indonesia  baru saja dilanda kerusahan pada 25–31 Agustus 2025. Kerusuhan berlangsung di Jakarta, Surabaya, Bandung, Makassar, dan lainnya.

Dalam kerusuhan tersebut, massa membakar fasilitas umum, menjarah, hingga bentrok dengan aparat.

Akibat kerusuhan itu, negara mengalami kerugian sangat besar, termasuk kerusakan gedung, kendaraan, infrastruktur publik dan fasilitas umum. 

Selain itu, polisi juga menangkap ribuan orang, sebagian dipulangkan, sebagian masih diperiksa.

Mengenai kerusuhan, Penasihat Senior Lab 45 Andi Widjajanto memberikan pandangannya.

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) menilai jika intelijen pemerintahan Presiden Prabowo Subianto kebobolan karena tidak bisa menghalau kerusuhan yang terjadi pada 25-31 Agustus 2025. 

Ia menceritakan, dalam komunitas intelijen, skenario terburuk disebut dengan istilah angsa hitam. Sementara, pada kerusuhan yang lalu, angsa hitam itu tidak berhasil dihancurkan oleh intelijen. 

 “Kalau bahasa intelijen ini angsa hitam terbang, skenario terburuk pecah, angsa hitam pecah, sudah kegagalan intelijen,” ujar Andi, dalam Gaspol di YouTube Kompas.com, Sabtu (13/9/2025). 

Baginya, saat ini kelompok intelijen yang dimiliki oleh negara harus duduk bersama untuk bisa menemukan angsa hitam tersebut. 

 Tanpa langkah tersebut, kerusuhan serupa sangat mungkin terjadi lagi. 

“Kalau dilihat apa yang dilakukan secara taktik oleh pemerintah sekarang, ya mereka bahkan enggak tahu angsa hitamnya kembali ke sarang yang mana. Jadi sangat-sangat mungkin angsa hitam itu terbang lagi,” papar dia. 

Andi menganggap, salah satu cara agar kerusuhan tidak terjadi lagi adalah dengan menyampaikan kepada publik tentang penyelesaian kasus 9 korban jiwa pada kerusuhan akhir Agustus. 

Saat ini, ia tidak melihat langkah itu diambil karena pemerintah dan aparat kepolisian baru menyelesaikan persoalan tentang kematian almarhum Affan Kurniawan. 

“Kalau angsa hitamnya enggak keuber, ya siap-siap angsa hitamnya lepas lagi, karena tidak ada pembelajaran, minimal di level taktik yang sedang dilakukan oleh aparat keamanan saat ini,” tutur dia.

Baca juga: Penonton Protes Video Program-program Prabowo Diputar di Bioskop

(Tribunlampung.co.id/kompas.com)

 

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved