Berita Terkini Nasional
Pembunuh Pengantin Baru di Tanah Laut Ternyata Kenalannya di Aplikasi Jejaring Sosial
Kedua belah pihak baru kenal lalu janjian untuk bertemu di area kebun sawit di Desa Bajuin, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Kalimantan Selatan - Terungkap kasus pembunuhan pengantin baru bernama Candra Adi Putera (29) ternyata kenalannya di aplikasi jejaring sosial.
Kedua belah pihak baru kenal lalu janjian untuk bertemu di area kebun sawit di Desa Bajuin, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan.
Ternyata pertemuan itu justru menjadi petaka bagi Candra warga Desa Tambak Karya, Kecamatan Kurau, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Sebab tanpa sepengetahuan Candra, pelaku yang berjumlah dua orang mengincar sepeda motor milik korban.
Candra dihabisi oleh dua orang tersebut yang ingin menguasai motor korban pada Selasa (16/9/2025).
Kedua pelaku kini telah diringkus petugas polisian. Meraka, MM (24) seorang buruh warga Pelaihari dan HDY (26), sopir warga Kota Banjarbaru yang telah menghabisi nyawa korban.
Antara korban dan pelaku ternyata belum lama berkenalan. Hal ini sekaligus menepis dugaan awal yang menyebut korban dibunuh oleh temannya.
Diketahui Candra Adi Putera ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di jalan kebun wilayah Desa Bajuin, Selasa (16/9/2025) pagi.
Desa Bajuin terletak di Kecamatan Bajuin, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan.
Desa Bajuin dikenal sebagai daerah yang masih memiliki nuansa pedesaan yang asri, dengan kebun-kebun dan lahan pertanian yang cukup luas.
Wilayahnya mencakup dusun-dusun seperti Dusun 3, Dusun 2 dan Dusun 1. Saat ditemukan, kondisi kedua tangan korban terangkat ke atas. Korban mengalami luka tikam di leher belakang dan di bagian kepala.
Kepada polisi, MM dan HDY mengaku ingin menguasai sepeda motor milik korban, Honda Beat warna putih lis biru.
Kapolres Tala AKBP Ricky Boy Siallagan di Joglo Wicaksana Leghawa mapolres setempat. "Motif kedua tersangka yakni menguasai atau mengambil kendaraan roda dua milik korban," kata Kapolres Tala AKBP Ricky Boy Siallagan didampingi Kasat Reskrim AKP Cahya Prasada Tuhuteru dan Kasi Humas AKP Heri Setiawan saat konferensi pers di Joglo Wicaksana Leghawa Mapolres TAla, Rabu (17/9/2025).
AKP Cahya menuturkan pelaku dan korban baru kenal dan berkenalan melalui aplikasi jejaring sosial atau platform digital.
Mereka kemudian buat janji bertemu pada Selasa dinihari sekitar pukul 03.00 Wita di jalan setapak di area kebun sawit di Desa Bajuin.
"Ketika korban hendak pergi, lalu salah satu pelaku menarik sepeda motornya. Kemudian pelaku satunya lagi mengambil sajam di jok dan menikam bagian belakang tubuh korban," papar Cahya dilansir Tribunnews.com.
Senjata tajam (sajam) yang digunakan pelaku berupa belati berkumpang cokelat, sepanjang sekitar 20 sentimeter.
Korban yang mengalami luka tikam di leher belakang dan di bagian kepala langsung ambruk. Lalu pelaku mengambil sepeda motor korban dan bergegas pergi.
Pengakuan Pelaku
Sementara itu MM kepada wartawan menuturkan dirinya bersama rekannya (HDY) telah janjian dengan korban Candra untuk bertemu di Pelaihari.
Selasa dinihari mereka berkomunikasi melalui aplikasi jejaring sosial (platform digital).
"Korban menghubungi terus, minta bertemu. Kami ada juga merasa takut," kata MM.
Namun ketika mengetahui korban telah berada di Gunung Kayangan (10 kilometer dari Pelaihari), lalu disepakati pertemuan yakni di dekat simpang Desa Kunyit, Kecamatan Bajuin.
Korban diarahkan melewati simpang Atilam agar lebih dekat. Pelaku semula berencana ikut (dibonceng).
"Tapi sepertinya korban sudah merasa sehingga tidak mau. Milih naik kendaraan sendiri. Lalu kami ajak terus menuju Bajuin karena kalau langsung kami eksekusi di situ tidak memungkinkan karena banyak orang lalu lalang," papar MM.
Dalam perjalanan, MM berdiskusi dengan HDY untuk memudahkan aksi mereka. Kemudian keduanya mengatakan kepada korban singgah di pondok teman di Bajuin (TKP).
Di jalan sepi berjarak sekitar puluhan meter dari jalan poros kecamatan itulah, MM dan HDY menghabisi korban, sekitar pukul 03.00 Wita. "Saya menarik motornya dari belakang saat korban hendak pergi," paparnya.
Karena korban melawan, akhirnya pelaku lainnya HDY mengambil senjata tajam (sajam) jenis belati yang disimpan di jok.
Sajam ini ditikam ke leher belakang dan kepala belakang korban. Seketika korban ambruk dan kemudian pelaku membawa kabur sepeda motor milik korban.
Pelaku mengatakan saat itu juga merasa takut ketika korban terus meminta untuk bertemu.
Namun dia tidak menjelaskan apa tujuan pertemuan itu. Terkait hal ini, AKP Cahya mengatakan hal ini masih dalam pendalaman polisi.
Penangkapan Pelaku
Kedua pelaku ditangkap personel Satreskrim Polres Kabupaten Tanahlaut (Tala), Selasa (17/9/2025) sekitar pukul 13.30 Wita di tempat kontrakan di wilayah Kelurahan Pabahanan, Kecamatan Pelaihari.
Setelah ditangkap, kedua pelaku dihadirkan saat press conference yang dipimpin Kapolres Tala AKBP Ricky Boy Siallagan, Rabu (17/9/2025) siang, di Joglo Wicaksana Leghawa mapolres setempat.
Keduanya berjalan tertatih dibantu dibimbing petugas saat menuju Joglo tersebut. Mengenakan kaus oblong biru bertulis tahanan Reskrim Polres Tala, tangan keduanya tersatukan oleh rantai borgol.
Awal Mula Penemuan Jasad Korban
Kepala Desa Bajuin, Wahyudi Rahman mengatakan jasad korban ditemukan di wilayah RT 6 Dusun 3.
"Ditemukannya di jalan kebun sawitan, dekat kandang ayam petelur. Dari jalan poros Bajuin, sekitar 50 meter," kata Wahyudi mengutip Banjarmasin Post.
Wahyudi mengatakan penemuan jasad korban bermula saat seorang ibu rumah tangga warga Desa Tanjung melewati jalan tersebut hendak mengantarkan makanan untuk suaminya.
"Jadi kan ibu itu lewat jalan kebun tersebut. Dia kaget saat melihat sesosok tubuh lelaki tergeletak dan di sekitarnya banyak darah," kata Wahyudi.
Saksi tersebut kemudian menghubungi Hendra, Kepala Dusun (Kadus) Tanjung yang berbatasan dengan Dusun Bajuin.
Kadus lalu menghubungi Wahyudi, menginformasikan terkait penemuan mayat tersebut. "Saya ditelepon, diminta ngecek ke lokasi, siapa tahu warga Bajuin," jelas Wahyudi.
Wahyudi lalu meminta Sekdes Bajuin Samsadinor dan Kasun 2 Hasbullah untuk segera mengecek ke lokasi. Termasuk kepala dusun 3 dan kadus 1 juga diminta turut ke TKP.
Setiba di TKP, mereka mendapati jasad pria tergeletak di jalan kebun. Terdapat pula darah di sekitar tubuh korban.
"Setelah itu saya menghubungi Polsek Pelaihari dan tak lama kemudian polisi tiba di lokasi, termasuk tim inafis Polres Tala," jelas Wahyudi.
Kemudian aparat kepolisian mengevakuasi jasad korban tersebut ke RSUD Hadji Boejasin di Kota Pelaihari.
Sosok Korban
Sekretaris Desa Tambak Karya Syarif Ahmad membenarkan korban adalah warganya. "Iya benar, korban adalah warga desa kami, warga RT 1 Dusun 1," ujarnya.
Syarif mengatakan, korban baru menikah beberapa bulan lalu. Korban diakui Syarif masih ada hubungan keluarga dengannya. "Korban keluarga dari istri saya, masih sepupu," ujar Syarif.
Syarif mengenal korban sebagai sosok yang baik. Selama ini diketahui korban tidak memiliki masalah dengan pihak lain. "Almarhum merupakan pemuda yang baik, banyak punya teman. Dikenal royal dengan teman meski masih bekerja secara serabutan," ujarnya.
Tentang Kabupaten Tanah Laut
Kabupaten Tanah Laut adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Kalimantan Selatan. Wilayah ini memiliki sejarah panjang, kekayaan alam yang melimpah, dan budaya lokal yang khas.
Kabupaten yang beribukota di Pelaihari ini memiliki luas wilayah ±3.631,35 km⊃2;. Jumlah penduduknya per akhir 2023 tercatat sekitar 364.117 jiwa. Kabupaten Tanah Laut memiliki 11 kecamatan, termasuk Bajuin, Jorong, Kintap, dan Batu Ampar.
Jumlah Desa/Kelurahan ada 130 desa dan 5 kelurahan. Berdasarkan UU No. 8 Tahun 1965, hari jadi Kabupaten Tanah Laut adalah 2 Desember 1965.
Wilayah ini dulunya merupakan bagian dari peradaban kuno seperti Kerajaan Nan Sarunai yang berdiri sejak abad ke-6 dan kemudian menjadi bagian dari Kerajaan Majapahit sekitar tahun 1358.
Tanah Laut terletak di antara Pegunungan Meratus dan pesisir Laut Jawa, menjadikan Tanah Laut kaya akan sumber daya alam dan potensi wisata alam seperti air terjun, pantai, dan hutan tropis. Kecamatan Jorong adalah yang terluas, sementara Kurau adalah wilayah yang terkecil.(*)
Berita Selanjutnya Awal Mula Pria Pengantin Baru Ditemukan Tewas di Kebun Sawit Dekat Kandang Ayam
Pembunuh Nindia Mengaku Penipu Ulung, Rampok Pajero Buat Begaya: Biar Cewek Suka |
![]() |
---|
Pria Tewas Dianiaya Teman Gegara Tak Tepat Janji Bayar Utang, Selalu Jawab Minggu Depan |
![]() |
---|
ASN Asal Lampung Ditangkap setelah Penyamarannya Jadi Jaksa dari Kejagung RI Terbongkar |
![]() |
---|
Nindia Diincar sejak Pasang Iklan Pajero di Medsos, Pelaku Pakai Akun 'Sultan Mah Bebas' |
![]() |
---|
Penyesalan Kakak Habisi Nyawa Adik Kandung Gegara Tanah Warisan, 'Saya Membela Diri' |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.