Berita Terkini Nasional

Wanita Lulusan SMA Nekat Jadi Dokter Gadungan, Setahun Praktik Andalkan Internet

Wanita lulusan SMA nekat berpura-pura menjadi dokter. Tak tanggung-tanggung, sandiwaranya itu bertahan selama setahun lamanya.

Editor: Kiki Novilia
Dok Humas Polres Bantul
ANDALKAN INTERNET - Wanita berinisial FE digelandang di Polres Bantul, Kamis (18/9/2025). Wanita lulusan SMA nekat berpura-pura menjadi dokter. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bantul - Wanita lulusan SMA nekat berpura-pura menjadi dokter. Tak tanggung-tanggung, sandiwaranya itu bertahan selama setahun lamanya.

Pelaku berinisial FE (26) itu berasal Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, ia nekat pura-pura menjadi dokter di Sedayu, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta. FE bahkan telah beroperasi menjadi dokter gadungan sejak Juni 2024. 

Dikatakan FE, dia hanyalah seorang lulusan SMA yang bermodalkan internet. FE juga memiliki atribut, alat medis, hingga obat-obatan layaknya dokter sungguhan. 

Selama setahun praktik, pelaku telah melakukan berbagai tindakan medis seperti mengambil sampel darah, menyuntik, menginfus, serta memberikan obat. Hal ini diungkap langsung oleh Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Achmad Mirza. 

"Tersangka sudah pernah mengambil sampel darah, menyuntik, menginfus, dan dalam kandungan infus itu ada obat. Tersangka juga pernah ngasih obat, bukan memberi resep. Jadi (setelah pemeriksaan kesehatan), tersangka langsung ngasih obat," ungkap AKP Achmad dikutip dari Tribunsolo, Jumat (19/9/2025). 

Tersangka dikenal sebagai dokter di wilayah domisilinya dari mulut ke mulut. Di mana, tersangka memiliki tempat bimbingan belajar dan terdapat murid. Dari situ, tersangka mengaku sebagai dokter.

"Jadi, warga sana, tahunya tersangka adalah dokter," ungkap Mirza.

Tempat 'praktik' tersangka tidak diberi tulisan dokter atau klinik kesehatan. Jadi, lokasi usaha terapi itu hanya diketahui oleh orang-orang di sekitarnya. 

Sementara itu, tersangka FE yang dihadirkan dalam jumpa pers mengaku dapat ide bekerja sebagai dokter gadungan dikarenakan dulu cita-cita sebagai dokterTersangka pun mengaku begitu lulus SMA tidak pernah masuk sekolah jurusan kedokteran. Akan tapi, tersangka nekat belajar kedokteran dan mengenal alat-alat dokter dari internet.  Ia pun mengaku membuat ID sebagai dokter dan membeli alat-alat kebutuhan medis di apotek. 

"Dulu cita-cita saya dokter, pak. Jadi sempet khilaf. Maaf," beber tersangka FE.

Adapun hasil kerja sebagai dokter gadungan itu dipergunakan untuk keperluan pribadi tersangka. Bahkan,uang yang didapatkan sudah habis untuk keperluan pribadi.

"(Tersangka sampai di Bantul) milih lokasi sedapatnya," tutup dia.

Awal Mula Terungkapnya Kasus

FE berhasil menipu korban hingga korban mengalami kerugian lebih dari setengah miliar rupiah. AKP Achmad Mirza mengungkapkan tersangka FE terciduk usai ada laporan dokter gadungan.

Kasus itu bermula saat seorang warga yang berniat mencari terapi pengobatan untuk anaknya pada Juni 2024. Kemudian, tante korban menunjukkan tempat terapi yang beralamatkan di Pedusan, Kalurahan Argodadi, Kapanewon Sedayu, atau tak lain merupakan tempat terapi tersangka FE.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved