Berita Terkini Nasional

Alasan Sebenarnya Samsudin Tega Habisi Nyawa Pacar Putrinya, Korban sudah Berkeluarga

Samsudin nekat menghabisi nyawa kekasih putrinya yang bernama Feri (40) diduga karena tidak merestui hubungan asmara keduanya.

TribunBengkulu.com/M Rizki Wahyudi
PEMBUNUHAN - Terungkap alasan sebenarnya Samsudin habisi nyawa pacar putrinya karena korban sudah berkeluarga. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Bengkulu - Fakta baru terungkap dalam kasus pembunuhan di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu yang melibatkan ayah dari kekasih korban.

Samsudin nekat menghabisi nyawa kekasih putrinya yang bernama Feri (40) diduga karena tidak merestui hubungan asmara keduanya.

Diduga Samsudin mempunyai alasan sendiri tidak merestui hubungan putrinya Helen (38) dengan pria bernama Feri tersebut.

Ternyata baik Helen maupun korban Feri sama-sama sudah berkeluarga. Namun hubungan rumah tangga masing-masing diduga kurang baik sehingga keduanya nekat menjalani asmara terlarang.

Ujungnya kisah asmara terlarang di Kabupaten Rejang Lebong berakhir tragis ketika ayah dari pihak perempuan tidak memberi restu.

Seorang pria bernama Feri  warga Desa Kesambe Lama, Kecamatan Curup Timur meregang nyawa usai ditikam ayah kekasihnya sendiri pada Selasa (7/10/2025) malam.

Samsudin, warga Kelurahan Banyumas, Kecamatan Curup Tengah nekat menikam Feri di rumah anaknya, Helen yang berada di Desa Air Meles Atas, Kecamatan Selupu Rejang.

Dari informasi yang diperoleh TribunBengkulu.com, pelaku nekat menikam korban karena tidak terima dengan hubungan asmara antara anaknya Helen (38) dengan korban.

Kepala Desa Kesambe Lama, Darwantoni membenarkan bahwa korban merupakan warganya.

Ia menyebut, korban dikenal sebagai sosok pekerja keras dan sehari-hari bekerja sebagai tukang bangunan.

“Korban ini memang warga kami. Orangnya baik, pekerja keras. Sehari-hari dia kerja sebagai tukang bangunan,”ujar Darwantoni kepada TribunBengkulu.com pada Rabu (8/10/2025) sore. 

Namun, di balik kesehariannya yang dikenal baik, ternyata Feri sudah tidak lagi tinggal bersama istrinya.

Menurut keterangan Kades, korban telah pisah ranjang dengan istrinya beberapa bulan terakhir.

“Setahu kami, korban masih punya istri dan anak, tapi sudah pisah ranjang beberapa bulan ini. Katanya sudah cerai secara agama, tapi belum resmi lewat pengadilan,”jelasnya.

Jenazah korban telah dimakamkan di pemakaman umum desa setempat. Sementara itu, istri dan anak-anaknya memang telah tinggal bersama orang tua sang istri. "Jenazahnya sudah dimakamkan, Korban sendiri selama ini hidup seorang diri di rumahnya,"tutup Kades. 

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved