Klarifikasi Dokter Polisi yang Dilaporkan Gegara Dituduh Mantan Paksa Berhubungan

Dokter polisi berinisial Kompol HS yang dilaporkan ke Bidpropam oleh mantan kekasihnya, menyampaikan klarifikasinya atas tuduhan yang dilayangkan H.

TribunnewsSultra.com/Istimewa
PROPAM POLDA SULTRA - Foto ilustrasi, gedung Bidang Profesi dan Pengamanan Kepolisian Daerah atau Propam Polda Sultra. Dokter polisi berinisial Kompol HS yang dilaporkan ke Bidpropam oleh mantan kekasihnya, menyampaikan klarifikasinya atas tuduhan yang dilayangkan H (29). H mengaku sebagai mantan kekasihnya. Dalam laporannya, H mengaku telah dipaksa berhubungan layaknya suami istri dengan Kompol HS, di satu hotel di Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Kendari - Dokter polisi berinisial Kompol HS yang dilaporkan ke Bidpropam oleh mantan kekasihnya, menyampaikan klarifikasinya atas tuduhan yang dilayangkan H (29).

H mengaku sebagai mantan kekasihnya. Dalam laporannya, H mengaku telah dipaksa berhubungan layaknya suami istri dengan Kompol HS, di satu hotel di Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Namun, Kompol HS membantah tuduhan yang dilayangkan H tersebut. Bahkan menurut HS, keduanya masih berstatus kekasih, bukan mantan.

Kompol HS merupakan seorang perwira menengah alias pamen yang bertugas sebagai dokter polisi di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Kendari.

Pamen adalah singkatan dari Perwira Menengah, yaitu kelompok pangkat di atas perwira pertama (Pama) dan di bawah perwira tinggi (Pati).

Pamen menempati tingkatan menengah dalam struktur kepemimpinan Polri, dengan tugas utama sebagai komandan lapangan tingkat menengah, kepala satuan kerja, atau pembina staf di level strategis Polres hingga Polda.

Dikutip Tribunlampung.co.id dari TribunnewsSultra.com, Kompol HS mengungkapkan, tuduhan yang ditujukan kepadanya adalah tidak benar dan cenderung mengarah pada fitnah.

Dokpol Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Kendari ini mengaku dirinya mempunyai hubungan spesial dengan H.

"Saya memang pacaran dengan H ini sudah cukup lama, sekitar dua tahun. Jadi saya sangat kaget ketika tiba-tiba dia melapor dengan tuduhan pemerkosaan dan perampasan. Tuduhan itu tidak benar dan sangat mengarah pada fitnah," jelas Kompol HS saat dikonfirmasi.

Kompol HS menambahkan, hubungan asmaranya dengan H bukanlah hubungan rahasia. Ia mengklaim bahwa keluarga sang wanita juga mengetahui hubungan tersebut.

Bahkan, Kompol HS mengaku telah beberapa kali mengunjungi rumah keluarga H dan berinteraksi secara baik, yang memperkuat bantahannya terhadap laporan dugaan tindak pidana.

Menanggapi dugaan kejadian di hotel yang menjadi inti dari laporan H, Kompol HS menjelaskan bahwa hal tersebut bermula dari kesalahpahaman atau miskomunikasi saat keduanya sedang dalam perjalanan menuju Unaaha.

"Saat itu kami sempat ada miskomunikasi di jalan. Karena suasana sudah subuh, kami sepakat untuk menenangkan diri dan berbicara di hotel. Tidak ada paksaan dan tidak ada tindakan seperti yang dituduhkan," jelasnya, menampik adanya tindakan pemerkosaan.

Selain tuduhan pemerkosaan, Kompol HS juga membantah tudingan perampasan barang milik H. Ia menyatakan bahwa dirinyalah yang selama ini banyak memberikan bantuan materi kepada H.

"Saya tidak pernah merampas barang milik H. Justru selama kami pacaran, saya sering bantu dia. Saya pernah belikan HP dan beberapa barang lain sesuai permintaannya. Jadi tuduhan itu sangat tidak masuk akal," tegasnya.

Sumber: Tribun sultra
Halaman 1 dari 3
Tags
polisi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved