Anti dan Febrianto Kenalan dari Grup Medsos, Sepakat Rp300 Ribu 2 Kali Berhubungan
Ternyata, pertemuan Febrianto (22) dengan Anti Puspita Sari (22) berawal dari grup media sosial ( medsos ), dan terjadi kesepakatan antara keduanya.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Palembang - Ternyata, pertemuan Febrianto (22) dengan Anti Puspita Sari (22) berawal dari grup media sosial ( medsos ), dan terjadi kesepakatan antara keduanya.
Febrianto dan Anti Puspita sepakat untuk check in hotel dengan bayaran Rp300 ribu untuk 2 kali berhubungan. Diduga Anti Puspita menjalani praktik prostitusi alias open BO, tanpa sepengetahuan sang suami.
Hal tersebut terungkap berdasarkan pengakuan Febrianto seusai ditangkap polisi di wilayah Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel), Rabu (15/10/2025).
Anti Puspita, yang merupakan warga Jalan Tegal Binangun Kelurahan Plaju Darat Kecamatan Plaju, Palembang itu, ditemukan tak bernyawa dalam kamar hotel Lendosis, yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan Kelurahan Lawang Kidul Kecamatan IT II Palembang, Sabtu (11/10/2025).
Secara bahasa, istilah “open BO” berasal dari bahasa gaul internet. Kepanjangan “BO” adalah “Booking Order”, yang secara harfiah berarti pesanan pemesanan jasa.
Namun, dalam penggunaan sehari-hari di Indonesia, istilah “open BO” bukan bermakna umum atau netral. Istilah ini umumnya digunakan di media sosial atau aplikasi perpesanan sebagai kode atau eufemisme untuk menawarkan jasa prostitusi secara online.
Dikutip Tribunlampung.co.id dari Sripoku.com, seusai kesepakatan yang dibuat, pelaku dan korban bertemu di Hotel Lendosis dan keduanya melakukan hubungan sebanyak satu kali. Namun, ketika pelaku mengajak berhubungan untuk yang kedua kali, korban menolak.
Lalu korban meminta pelaku Febrianto keluar dari kamar.
Pelaku yang marah dan tersinggung lalu menyumpal mulut korban memakai manset hitam. Mencekik korban hingga tak berdaya, lalu mengikat kedua tangan korban dengan jilbab pink.
Setelah memastikan korban tidak bergerak, pelaku mengambil handphone dan motor korban, kemudian melarikan diri ke Banyuasin.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya membenarkan penangkapan itu, menurutnya pelaku ditangkap ketika sedang berada di kawasan Air Kumbang, Kabupaten Banyuasin.
"Iya benar. (Ditangkap) di Banyuasin ," ujar Nandang.
Suami Korban Bersyukur Pelaku Ditangkap
Mengenai penangkapan Febrinto, Adi Rosadi (36) suami korban, mengaku lega.
"Alhamdulillah pelaku sudah ditangkap, saya rasanya lega," ucap Adi dengan suara yang penuh haru kepada Sripoku.com, Kamis (16/10/2025).
Adi juga menegaskan harapannya agar pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya.
"Saya berharap pelaku dihukum seberat-beratnya karena dia sudah menghilangkan nyawa istri saya," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Adi juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak kepolisian, baik Jatanras Polda Sumsel maupun Satreskrim Polrestabes Palembang, atas kerja keras mereka dalam mengungkap kasus ini.
"Saya dan keluarga besar mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian yang telah bekerja keras untuk menangkap pelaku," kata Adi dengan penuh haru.
Suami Anti tak Kenal Pelaku
Sebelumnya terkait dengan pria yang terekam CCTV di lokasi kejadian, Adi Rosadi mengaku tidak mengenali sosok tersebut.
"Saya tidak mengenali pria itu, pak," kata Adi, menanggapi pertanyaan tentang identitas pria yang terekam kamera pengawas di hotel tempat istrinya ditemukan tewas.
Adi Rosadi juga mengungkapkan bahwa tidak ada tanda-tanda mencurigakan yang ia rasakan sebelum kematian istrinya.
Ia bercerita Anti bahkan tak hadir ke dalam mimpinya sejak malam pertama kematian sang istri.
"Tak ada tanda-tanda, pak. Apalagi saya tidak pernah bermimpi tentangnya, sejak malam pertama hingga tadi malam," ujar Adi, yang merasa sangat kehilangan.
Namun, Adi Rosadi menyebutkan bahwa dirinya merasa ada yang berbeda pada wajah istrinya saat terakhir kali bertemu.
Akan tetapi Adi Rosadi tidak menganggap serius firasatnya kala itu.
Dijelaskan Adi Rosadi, saat itu wajah sang istri berbeda, bahkan Anti sangat lesu di hari itu.
"Memang istri saya terlihat berbeda wajahnya saat terakhir kali mengantar saya bekerja. Biasanya istri saya ceria, tapi waktu itu terlihat berbeda."
"Dia juga lesu seharian, sampai akhirnya mengantarkan saya kerja," tutup Adi, sembari mengenang pertemuan terakhir dengan almarhumah.
Berita selanjutnya Mertua Brigadir Esco Ditetapkan Tersangka, Padahal Pertama Kali Temukan Korban
medsos
| Warga Tulangbawang Tertipu Penjualan Mobil di Medsos, Terlanjur Transfer Rp 46 Juta |
|
|---|
| Pangdam Kristomi Instruksikan Prajurit TNI Bijak Bermedsos dan Tak Terjerat Judol |
|
|---|
| Anak Purbaya Yudhi, Yudo Sadewa Diduga Masih Senggol Sri Mulyani di Medsos |
|
|---|
| Siswi SMA Dirudapaksa Pria Kenalan di Medsos, Kini Suka Mengigau Minta Tolong |
|
|---|
| Postingan Iklan di Medsos Ungkap Kasus Curanmor di Tanjung Senang Bandar Lampung |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Anti-dan-Febrianto-Kenalan-dari-Grup-Medsos-Sepakat-Rp300-Ribu-2-Kali-Berhubungan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.