Berita Terkini Nasional

6 Pria Jadi Wanita dalam Pesta 34 Laki-laki yang Digerebek di Hotel, 29 Positif HIV

Kawasan Ngagel adalah sebuah area di Surabaya, Jawa Timur, yang dulunya merupakan kampung kuno dan kawasan industri besar.

TribunJatim.com/Tony Hermawan
TERSANGKA - Sebanyak 34 pria peserta pesta gay atau sesama jenis dihadirkan dalam konfrensi pers Polrestabes Surabaya, Rabu (22/10/2025).. Mereka digerebek saat menggelar acara pesta seks sesama jenis di salah satu hotel kawasan Ngagel Surabaya. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Jawa Timur - Fakta mengejutkan terungkap dalam penggerebekan pesta 34 pria di kamar hotel kawasan Ngagel, Kota Surabaya, Jawa Timur.

Kawasan Ngagel adalah sebuah area di Surabaya, Jawa Timur, yang dulunya merupakan kampung kuno dan kawasan industri besar.

Secara administratif, kawasan ini berada di Kecamatan Wonokromo, dan dulunya merupakan area perkebunan tebu yang kemudian berkembang menjadi kawasan industri yang didirikan oleh pemerintah kolonial.

Kawasan ini berada tepat di sisi timur Sungai Kalimas, sebuah sungai kuno yang membelah kota Surabaya. Wilayah Ngagel sendiri telah tercantum pada peta era kolonial tahun 1860-an. 

Ngagel kini menjadi pusat perhatian setelah jajaran Polrestabes Surabaya menggerebek pesta tak wajar di salah satu hotel wilayah itu.

Pesta tersebut di selenggarakan di salah satu kamar hotel yang ada di lantai 16.

Penggerebekan yang dilakukan pada Sabtu (18/10/2025) malam berhasil menjaring 34 pria.

Saat digerebek sebagian besar pria yang berada dalam kamar tersebut tidak mengenakan busana.

Hal yang mengejutkan ternyata acara itu merupakan pesta sesama jenis. Terbaru terungkap bahwa 29 dari 34 pria yang diamankan saat itu dinyatakan positif HIV.

"Polsek Wonokromo dan Satreskrim Polrestabes Surabaya mengamankan pesta sesama jenis di sebuah hotel di Surabaya. Totalnya ada 34 orang (diamankan)" ungkap Kasat Samapta Polrestabes Surabaya, AKBP Erika Purwana Putra, Minggu (19/10/2025), dikutip dari TribunJatim.com.

1. 29 dari 34 Pria Positif HIV

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina, mengungkapkan 29 dari 34 pria yang diamankan dalam pesta gay di Ngagel, positif Human Immunodeficiency Virus (HIV).

HIV merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan apabila terinfeksi, maka akan menyerang dan menghancurkan sel-sel sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh sulit melawan infeksi dan penyakit.

"Dari total 34 yang dilakukan pemeriksaan kesehatan, ada 29 orang yang positif. (Yang positif) mayoritas merupakan warga luar kota," jelas Nanik, Kamis (23/10/2025), masih dari TribunJatim.com.

Karena puluhan pria tersebut saat ini masih dalam proses penyidikan, ujar Nanik, pihak Dinkes berkoordinasi dengan Polrestabes Surabaya untuk pemantauan pengobatan.

"Dinkes berkoordinasi dengan Polrestabes untuk pemantauan pengobatan mengingat mereka masih dalam proses penyidikan," katanya.

2. 6 Pria Berperan Jadi Wanita

Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Octo Mamoto, mengungkapkan peran masing-masing dari 34 pria yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pesta gay.

Octo mengatakan puluhan pria itu menjalankan berbagai peran, yakni inisiator, penyandang dana, admin media sosial, peserta yang mendaftar lewat grup media sosial, hingga enam pria yang berperan sebagai perempuan dalam hubungan seksual.

Terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Edy Herwiyanto, menjelaskan peran puluhan tersangka itu terbagi menjadi beberapa klaster.

"Dari semua itu, 34 orang yang terlibat pesta gay saat ini sudah ditetapkan tersangka dan dalam proses penyidikan," ujar Edy, Selasa (21/10/2025), dilansir Kompas.com.

"Setelah dilakukan pemeriksaan saat ini dalam proses penyidikan, dapat dibagi menjadi beberapa klaster pendana, klaster admin utama dan pembantu serta peserta," urainya.

3. Kronologi pesta digelar

AKBP Edy Herwiyanto menjelaskan, digelarnya pesta gay di Ngagel bermula saat pelaku berinisial RK, menghubungi temannya MR, untuk meminta dana membuat acara tersebut.

Keduanya sudah saling kenal sebab pernah mengikuti acara serupa.

MR yang setuju itupun langsung mengirimkan sejumlah uang yang digunakan untuk kebutuhan acara.

"RK alias DS kenal dengan MR alias A karena pernah sama-sama mengikuti event. Tanggal 27 September 2025, RK menghubungi MR," jelas Edy di Mapolrestabes Surabaya, Rabu (22/10/2025).

"MR memberi dana Rp1.780.000 untuk memesan dua kamar hotel, juga Rp435.000 untuk poppers, yaitu obat perangsang sebagai doorprize. Uang tersebut ditransfer ke rekening RK," imbuhnya.

Setelah menerima dana dari MR, RK menyebarkan informasi mengenai acara 'Siwalan Party" ke sebuah grup WhatsApp yang bernama Surabaya X-Mail 2.

Ia juga menunjuk tujuh orang menjadi admin pembantu yang semuanya saling mengenal.

"RK membuat flyer untuk mengundang peserta dan membuat rules dalam event tersebut. RK juga menunjuk tujuh orang admin pembantu yang mana mereka sebenarnya sudah saling kenal," tutur Edy.

Hari H acara, Sabtu (18/10/2025), pendaftaran dimulai pukul 18.00-21.00 WIB.

Selanjutnya, beberapa permainan dilakukan hingga kemudian acara puncak berlangsung pada pukul 22.00 WIB.

"Pukul 21.30 mulai dilaksanakan game. Kemudian pukul 22.00 adalah saat dilaksanakan acara party seks yang merupakan puncak acara party seks gay sesama jenis," ujarnya.

Kemudian, aparat kepolisian mulai mendatangi lokasi digelarnya pesta seks sejenis tersebut sekitar pukul 23.00 WIB.

Mereka langsung menangkap sebanyak 34 orang di dalam kamar.

4. Ada ASN ikut digerebek

Iptu Eddie Mamotor mengungkapkan ada satu Aparatur Sipil Negar (ASN) yang turut digerebak dalam pesta gay di Ngagel.

Ia  mengatakan ASN tersebut berasal dari Kabupaten Sidoarjo.

Pernyataan Eddie ini merupakan konfirmasi dari beredarnya video pihak kepolisian yang bertanya pada seorang pria yang ikut digerebek saat pesta gay.

"PNS pangkat golongannya apa? III, III apa? III/a, golongan III/a," ujar seorang polisi dalam video yang diunggah akun Instagram @samaptapolrestabessby, dikutip Kompas.com.

"Iya (benar, ada ASN yang ditangkap)" kata Eddie, Senin (20/10/2025).

"Kami masih melakukan pemeriksaan dan pendalaman. Dari hasil pemeriksaan awal, memang ada satu orang ASN asal Sidoarjo yang ikut diamankan," imbuhnya, dilansir Surya.co.id.

Terpisah, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Sidoarjo, Ahmad Misbahul Munir, mengaku belum tahu soal ASN yang ikut digerebek dalam pesta gay.

Ahmad mengaku belum mendapatkan informasi dari pihak kepolisian.

"Sampai saat ini belum ada konfirmasi dari Polrestabes (Surabaya) mengenai hal tersebut," ujarnya, Senin.

5. Pihak hotel ikut diperiksa

Untuk mendalami berbagai aspek soal kasus pesta gay, Polrestabes Surabaya meminta keterangan terhadap satpam, resepsionis, hingga pegawai hotel yang lain.

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui kemungkinan, apakah pihak hotel terlibat.

"Pihak hotel sedang kami mintai keterangan. Mulai dari satpam, resepsionis, hingga beberapa pegawai lain yang kemungkinan terlibat atau mengetahui kegiatan itu. Semua akan kami proses sesuai hasil pemeriksaan," kata AKBP Edy Herwiyanto, Kamis (23/10/2025).

Sementara itu, perwakilan manajemen hotel, Rusdi, mengaku belum mengetahui adanya pemeriksaan terhadap hotel. Dia mengaku belum menerima kabar tersebut.

"Saya pribadi belum mendapat informasi soal pemeriksaan. Mungkin yang dihubungi pihak kepolisian itu level general manager atau chief security, jadi belum sampai ke saya," jelasnya.(*)

Berita Selanjutnya Tukul Arwana Ultah ke-62, Kondisinya Disebut Vega Darwanti Lebih Segar

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved