Berita Terkini Nasional

Pengakuan Mengejutkan Relawan MBG Gaji Disunat Rp30 Ribu Per Hari, Lembur Tak Dibayar

Pengakuan mengejutkan relawan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, digaji tidak sesuai kesepakatan.

Editor: Kiki Novilia
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
UPAH RELAWAN DISUNAT - Ilustrasi dapur MBG. Pengakuan mengejutkan relawan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, digaji tidak sesuai kesepakatan. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Sulawesi - Pengakuan mengejutkan relawan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, digaji tidak sesuai dengan kesepakatan. Upah yang mereka dapatkan dipotong Rp30 ribu hari.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu program unggulan pemerintah yang dirancang untuk memastikan setiap anak di Indonesia mendapatkan asupan gizi yang cukup. MBG menjadi program unggulan Presiden Prabowo Subianto.

Menurut salah satu relawan bernama Lebang, para relawan awalnya dijanjikan upah bervariasi. Koordinator dapur dijanjikan menerima Rp 150 ribu per hari, sedangkan relawan biasa seperti juru masak dan petugas pengantar MBG mendapat Rp 130 ribu per hari.

Namun dalam praktiknya, upah yang diterima lebih rendah dari kesepakatan awal, bahkan sempat dipotong kembali. Pemangkasannya disebut mencapai Rp30 ribu per hari. 

“Gaji awal Rp 150 ribu untuk Koordinator Dapur, tetapi yang kami terima cuma Rp 130 ribu dan ini mau dipotong lagi jadi Rp 120 ribu. Kalau gaji relawan biasa awalnya mereka menerima Rp 120 ribu dan ini mau dipotong lagi jadi Rp 100 ribu, padahal janji awalnya Rp 130 ribu per hari,” ujar Daeng Lebang, dikutip dari Kompas.com, Minggu (26/10/2025). 

Selain pemotongan upah, para relawan juga mengaku tidak pernah mendapatkan upah lembur, padahal mereka bekerja sejak siang hingga malam untuk mengolah makanan MBG bagi ibu hamil, bayi, dan siswa sekolah.

Hal ini membuat puluhan relawan mengamuk di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Peristiwa ini terjadi di Dapur SPPG Jalan Mappajalling Daeng Kawang, Kelurahan Sombalabella, Kecamatan Pattallassang, sekitar pukul 09.00 WITA, Jumat (24/10/2025).

Para relawan mendatangi lokasi untuk mencari F-R, Kepala Dapur SPPG Sombalabella, yang dituding menjadi penyebab keterlambatan dan pemotongan upah mereka. 

“Kami datang untuk mencari Kepala Dapur karena gaji kami selalu terlambat dan telah dua kali dilakukan pemotongan, dan ini ulah Kepala Dapur karena dia yang tangani semua gaji kami,” kata Daeng Lebang, salah satu relawan. 

SPPG Sombalabella di Kabupaten Takalar sendiri mulai beroperasi pada Senin (8/9/2025) dengan melibatkan 47 relawan yang memiliki beragam tugas dalam penyediaan dan distribusi makanan bergizi.

BGN Janji Evaluasi

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Kabupaten Takalar, Maulana, mengaku telah menerima laporan dari para relawan dan akan segera menindaklanjuti persoalan tersebut.

“Kejadian ini tentunya sangat kami sesalkan dan kami akan menindaklanjuti laporan para relawan serta memastikan hak para relawan terpenuhi,” kata Maulana saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon.

Berita selanjutnya Bahlil Lahadalia Pernah Busung Lapar saat Kuliah, Kini Sebut MBG Program Mulia

Sumber: Kompas.com
Tags
MBG
gaji
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved