Berita Terkini Nasional

Mandor di Bali Ditemukan Tewas Bersama Gergaji Berlumuran Darah

Korban diduga sudah meninggal dua hari sebelum ditemukan. Saat polisi masih mengejar para pelaku.

Editor: taryono
Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
TKP - Lokasi tewasnya mandor I Wayan Sedhana di Subak Tenggaling, Banjar Puseh, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, Bali, Minggu 26 Oktober 2025. 

Tribunlamoung.co.id, Bali - Pria bernama  I Wayan Sedhana (54 tahun), mandor proyek saluran irigasi, ditemukan tewas mengenaskan bersama barang bukti gergaji berlumuran darah.

Korban diduga sudah meninggal dua hari sebelum ditemukan. Saat polisi masih mengejar para pelaku.

Peristiwa terjadi di lahan persawahan di Subak Tenggaling, Banjar Puseh, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, Bali, Minggu 26 Oktober 2025.

Melansir Tribun Bali, korban pertama kali ditemukan oleh, Anak Agung Sri Adnyani saat hendak melakukan ritual keagamaan di sawahnya.

Di mana saat itu ia melihat seorang laki-laki yang tidak dikenal terbaring di sawahnya, dengan posisi di leher terdapat luka robek.

Perempuan yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) itupun langsung menghubungi aparat kepolisian Polsek Tampaksiring.

Tak berselang lama, polisi datang ke TKP, dan melakukan olah TKP dan mengumpulkan barang bukti berupa sebuah gergaji berlumuran darah, sebuah cangkul, dan tiga pasang sandal, dan 1 meteran gulung.

Korban ditemukan tergeletak dengan posisi telentang dan kepala menghadap ke selatan.

"Korban merupakan mandor proyek saluran irigasi di Subak Tenggaling, Banjar Puseh, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring," kata pihak kepolisian.

Kuat dugaan bahwa korban merupakan korban pembunuhan, dan aparat kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap identitas pelaku dan motif pembunuhan.

Di mana saat ditemukan, posisi tangan kiri korban mengepal dengan berlumuran darah dan tangan kanan berada di atas kepala mengepal berlumuran dara. 

Terdapat sandal slop warna hitam dan putih disebelah kaki korban 

Diketahui bahwa korban memiliki anak buah pekerja proyek irigasi sebanyak 3 orang asal Jawa, identitas masih dalam lidik.

Diduga korban mengalami penganiayaan berat menggunakan alat gergaji kayu pada bagian leher hingga meninggal dunia.

Diperkirakan korban telah meninggal sudah 2 hari yang lalu, karena mayat sudah berbau busuk.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved