Berita Terkini Nasional

Polisi Mulai Usut Kasus Siswi SDN di Palembang Matanya Alami Lebam

Polisi masih menyelidiki kasus viral siswi SD Negeri 150 Palembang, inisial F yang matanya mengalami lebam.

Editor: taryono
Ig virasoniaaaa
TRAUMA - Tangkap layar unggahan di akun instagram virasoniaaaa yang menampilkan F dan sang ibu. Polisi Mulai Usut Kasus Siswi SDN di Palembang Matanya Alami Lebam. 
Ringkasan Berita:
  • Polisi selidiki kasus viral siswi SD Negeri 150 Palembang, inisial F yang matanya mengalami lebam.
  • Hal tersebut dilakukan polisi setelah orangtua sang siswi, Sukrisnawati (40) membuat laporan atas dugaan penganiayaan.
  • Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono mengatakan jika F telah menjalani visum

Tribunlampung.co.id, Palembang - Polisi masih menyelidiki kasus viral siswi SD Negeri 150 Palembang, inisial F yang matanya mengalami lebam.

Hal tersebut dilakukan polisi setelah orangtua sang siswi, Sukrisnawati (40) membuat laporan atas dugaan penganiayaan.

"Hingga kini kasus tersebut masih dalam penyelidikan anggota Satreskrim Polrestabes Palembang, Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), " ungkap Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono, Selasa (4/11/2025) sore, dilansir dari Tribun Sumsel.

Harryo menambahkan jika F telah menjalani visum.

"Kami hingga kini masih menunggu hasil visum tersebut. Nanti kedepannya akan kami sampaikan, sifatnya terbuka," bebenya. 

Dengan adanya visum tersebut dapat dijadikan informasi awal apakah ada bekas benturan baik benda tajam atau tumpul yang mengakibatkan mata F menjadi merah dan lebam.

"Yang artinya bisa memberikan gambaran peristiwa apa yang terjadi," tegasnya. 

Saat ini, menurut Harryo, penyidik Sat Reskrim Polrestabes Palembang masih mengumpulkan bukti-bukti dari beberapa saksi yang diperiksa antara lain kepala sekolah, wali kelas, dan guru pengganti. 

"Total saksi hingga kini sudah diperiksa sebanyak 4 orang," katanya.

Harryo menegaskan, pihanya akan mencocokan hasil pemeriksaan awal dari puskesmas dimana tempat F pertama kali diperiksa.

 "Jadi kami akan mencocokan bintik merah yang beberapa hari kemudian menjadi kedua matanya merah.," ucapnya.

Harryo menjelaskan, F memiliki riwayat hampir satu bulan terakhir mengalami batuk-batuk.

"Dan diketahui dalam pembelajaran korban saat menulis mengalami kesulitan, hingga kemarin duduk ke bangku deretan ketiga dipindahkan dibangku depan, " tutupnya.

Reaksi Kuasa Hukum

F (7) siswi kelas 1 SDN 150 Palembang yang matanya lebam dan merah kini tengah dirawat di RSUD Palembang Bari.

Bukan karena kekerasan, sejumlah dokter menyebut jika mata merah dan lebam F diduga karena pertusis.

Dikutip dari Ayo sehat pertusis adalah penyakit pernapasan yang sangat menular, juga dikenal sebagai batuk rejan, yang disebabkan oleh bakteri dan ditandai dengan batuk hebat yang diikuti suara tarikan napas bernada tinggi seperti "whoop".

Sebelumnya, sang ibu telah melaporkan oknum guru di SDN 150 Palembang karena kasus ini ke Polrestabes Palembang karena dugaan adanya penganiayaan.

Sementara belakangan ini, berdasarkan perkembangannya, F diduga mengalami gejala penyakit dan bukan adanya dugaan penganiayaan.

Untuk itu,‎Tim penasihat hukum korban Dr Conie Pania Putri wakil direktur LBH Bima Sakti meminta masyarakat tidak berspekulasi luas terkait dengan kondisi korban. 

‎"Kasus ini sudah dilaporkan ke Polrestabes Palembang dan ditangani oleh Unit PPA, yang bergembang apakah nanti ada dugaan tindak pidana penganiayaan atau tidak ini belum bisa kita simpulkan, "ucapnya didampingi M Novel Suwa, Agung Dwi Pramono, Indah Dwi Permata Sari, Tresyah Meirinda Putri, Selasa (04/11/2025), siang. 

 ‎Conie menegaskan, setelah berkoordinasi dengan penyidik rupanya telah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi termasuk mendatangi sekolah dari F.

‎"Kasus ini butuh pembuktian apakah ada penganiayaan di TKP sekolah atau tidak, kami akan berkoordinasi dengan penyidik, "ucapnya.

‎Conie juga mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dokter ahli mata terkait dengan kondisi mata F yang memerah itu. ‎

"Saat ini masih diobservasi oleh dokter ahli mata, ahli psikologi, ahli tumbuh kembang, yang paling utama adalah kesehatan dari anak tersebut,"katanya. 

‎Sementara rekannya, M Novel Suwa juga meminta masyarakat untuk menunggu proses penyidikan dan hasil pemeriksaan dokter ahli. 

‎"yang kita kedepankan praduga tak bersalah, untuk masyarakat harapnya bijak dalam menyikapi permasalahan apalagi ini soal guru, "katanya Singkat

Baca juga: Onadio Leonardo Jalani Rehabilitasi Narkoba Selama 3 Bulan 

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved