Berita Terkini Nasional

Kelakuan Bripda Waldi Bunuh Dosen Wanita di Bungo Disebut Tercela, Akhirnya Dipecat

Hal itu setelah Bripda Waldi terbukti melakukan pembunuhan terhadap dosen EY di Kabupaten Bungo.

istimewa/TribunJambi.com
PEMBUNUHAN DOSEN - Bripda Waldi Adiyat dan EY, oknum polisi dan dosen yang jadi korbannya dalam kasus pembunuhan di Bungo. Kelakuan Bripda Waldi bunuh dosen disebut tercela akhirnya kini dipecat. 

Ringkasan Berita:
  • Kelakuan Bripda Waldi membunuh dosen wanita di Bungo disebut tercela.
  • Dia pun terbukti melakukan pembunuhan sehingga kini mendapat sanksi dari institusinya.
  • Melalui sidang Komisi Kode Etik Profesi (KKEP), Bripda Waldi dijatuhi PTDH alias dipecat. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JambiKelakuan Bripda Waldi Aldiyat membunuh dosen wanita di Kabupaten Bungo, Jambi disebut tercela.

Hal itu setelah Bripda Waldi terbukti melakukan pembunuhan terhadap dosen EY di Kabupaten Bungo.

Kabid Humas Polda Jambi Kombes Pol Mulia Prianto yang menegaskan bahwa tindakan Bripda Waldi merupakan perbuatan tercela.

Alhasil Bripda Waldi kini dipecat dari institusi Polri atas perbuatannya melakukan pembunuhan.

Pemberhentian dengan Tidak Hormat (PTDH) diputuskan lewat sidang Komisi Kode Etik Profesi (KKEP) yang berlangsung selama lebih dari 12 jam pada Jumat (7/11/2025).

“Putusan sidang malam ini menyatakan pelaku terbukti melanggar etik berat dan direkomendasikan diberhentikan tidak dengan hormat,” ujar Kombes Pol Mulia dikutip dari TribunJambi.com.

Bripda Waldi hadir langsung dalam sidang dan menyatakan menerima hasil putusan tersebut.

Sidang juga menghadirkan saksi-saksi, termasuk dari Polres Bungo, tim medis RS Bhayangkara, dan keluarga korban melalui zoom.

Menurut Mulia, keputusan cepat ini menegaskan komitmen Polri untuk bertindak tegas tanpa pandang bulu terhadap pelanggaran internal.

Bripda Waldi dijadwalkan dipulangkan ke Bungo pada Sabtu (8/11/2025) untuk proses lebih lanjut, sementara upacara PTDH akan dijadwalkan kemudian.

Kronologi Kasus Pembunuhan Dosen EY

Kasus bermula dari penemuan jasad EY, dosen keperawatan Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setia (IAK SS) Muara Bungo, di rumah dinasnya, Sabtu (1/11/2025).

Korban ditemukan dengan kepala tertutup bantal dan luka lebam di wajah serta leher.

Hasil visum menunjukkan adanya tanda kekerasan dan dugaan rudapaksa.

Penyidik menduga motif pembunuhan berawal dari sakit hati pelaku setelah ditolak balikan oleh korban.

Bripda Waldi sempat mencuri mobil dan motor korban, memakai wig untuk menyamarkan identitas, dan merekayasa lokasi agar tampak seperti perampokan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved