Berita Terkini Nasional

Terkuak Sosok Polisi yang Viral Pukuli Pengendara Motor di Medan, Pasien Gangguan Jiwa

Peristiwa pemukulan itu terjadi di depan Markas Polda Sumatera Utara ( Sumut) hingga perbuatan oknum polisi tersebut menjadi sorotan.

Tribun-Medan.com/Fredy Santoso
POLISI PUKUL PEMOTOR - Dokter RS Bhayangkara TK II Medan spesialis kejiwaan, dr Superida,Sp.KJ di Polda Sumut saat diwawancarai soal Bripda G, menganiaya pengendara motor, Kamis (20/11/2025). Ia menyebut personel tersebut mengalami gangguan kejiwaan atau skizofrenia sejak tahun 2001. 

"Kebetulan anggota kami, Brigadir G terindikasi gangguan kejiwaan," lanjutnya.

Skizofrenia merupakan gangguan mental berat yang memengaruhi cara seseorang untuk berpikir, merasakan, hingga berperilaku.

Biasanya, pasien skizofrenia mengalami halusinasi, delusi, hingga kekacaun berpikir.

Kombes Ferry menuturkan, Bripda G telah lama menjalani pengobatan.

"Sudah cukup lama kami lakukan pengobatan dan yang bersangkutan belum punya track record menyimpang dan masih dirawat saat ini," tambahnya.

Kini, Bripda G pun diobservasi di rumah sakit jiwa.

"Karena prilaku yang bersangkutan, saat ini Brigadir G sedang kami observasi di rumah sakit jiwa," ujar Ferry.

Sementara itu, dokter RS Bhayangkara TK II Medan spesialis kejiwaan, dr Superida menuturkan, emosi Bripda G tidak stabil.

Bahkan, apabila ada pemicu, kondisinya bisa makin parah.

"Jadi, skizofrenia merupakan gangguan jiwa berat yang merupakan gangguan perilaku, gangguan daya ingat. Jadi, emosinya pasti kurang stabil," ujar Superida kepada Tribun-Medan.com, Kamis (20/11/2025).

Ia mengatakan, Bripda G sudah dirawat sejak tahun 2001 lalu.

"Beliau kami rawat sejak tahun 2001 dan beberapa tahun ini lanjut ke saya perawatannya," lanjutnya.

Penyebab Bripda G alami gangguan kejiwaan ada beberapa faktor, seperti keluarga dan hormon dalam otaknya.

Bripda G yang pernah ditugaskan di Brimob juga diduga jadi salah satu faktor penyebab gangguan kejiwaan tersebut.

Superida menyebut, ada potensi Bripda G untuk sembuh dari penyakitnya.

"Biasanya itu berbagai faktor, bisa karena masalah keluarga dan juga karena ada hormon di dalam otaknya,"

"Ada potensi sembuh," pungkasnya.(*)

Berita Selanjutnya Sosok Sayidatul Guru PPPK Diduga Korban Pembunuhan, Curhatan Terakhir kepada Ibu Terkuak

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved