Berita Terkini Nasional
Pasutri Tunawisma Tewas Tertimpa Pohon Lamtoro di Ringroad Utara
Sedang berteduh dari panas matahari di atas becaknya, pasangan suami istri mengalami kejadian nahas.
Ringkasan Berita:
Tribunlampung.co.id, Jogja - Sedang berteduh dari panas matahari di atas becaknya, pasangan suami istri mengalami kejadian nahas.
Mereka tertimpa pohon Lamtoro yang tumbang hingga meninggal dunia.
Peristiwa terjadi di kawasan Ringroad Utara, Sleman, Jumat (21/11/2025) sore.
Melansir Tribun Jogja, diduga mereka baru selesai menyantap makanan sederhana, sebab di sekitar lokasi tampak ceceran.
Kedua korban diduga tengah berteduh dari teriknya matahari siang itu sambil beristirahat.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Bambang Kuntoro, mengungkapkan informasi awal dari warga menyebutkan korban adalah pasangan suami istri tunawisma.
"Info awal, mereka pasutri. Mereka baru makan ning nduwur becak, berteduh," ujarnya.
Bambang menambahkan, angin kencang yang berhembus di sekitar Monjali saat itu membuat dua batang pohon Lamtoro tumbang bersamaan.
Indikasi awal menunjukkan akar pohon telah lapuk.
Kondisi ini membuat batang pohon mudah roboh ketika diterpa angin.
"Pohon tumbang menimpa dua orang tunawisma yang sedang berteduh di bawahnya," kata Bambang.
Identitas kedua korban hingga kini belum diketahui.
Namun dari pengamatan petugas, keduanya adalah pria dan wanita berusia sekitar 40–50 tahun.
Saat ditemukan, keduanya sudah dalam kondisi henti nadi dan henti napas.
Henti nadi adalah kondisi medis ketika denyut nadi tidak dapat dirasakan sama sekali karena jantung berhenti memompa darah secara efektif.
Ini merupakan tanda utama henti jantung (cardiac arrest) dan termasuk keadaan gawat darurat yang mengancam nyawa.
Sementara henti napas adalah kondisi ketika pernapasan berhenti sepenuhnya, sehingga tidak ada udara yang masuk dan keluar dari paru-paru.
Ini merupakan keadaan gawat darurat medis yang dapat menyebabkan kekurangan oksigen (hipoksia) dan berujung pada henti jantung jika tidak segera ditangani.
BPBD Sleman segera mengerahkan sejumlah personel untuk mengevakuasi korban dan membersihkan batang pohon yang tumbang.
Proses evakuasi melibatkan sejumlah potensi SAR mulai dari Pamat Polda DIY, Basarnas Yogyakarta, relawan ambulans, Satlantas, PMI, Redkar, hingga SES Sleman.
Rescuer dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Yogyakarta, Dhedi Prasetya, menjelaskan bahwa proses evakuasi berlangsung sekitar 40 menit.
"Saat dievakuasi kondisi korban sudah henti nadi dan henti nafas. Posisi korban saat ditemukan berada di atas becak. Di seputar lokasi kejadian, petugas juga menemukan ceceran makanan. Kemungkinan korban baru makan, lalu pohon tumbang menimpa," ungkapnya.
Dhedi menduga akar pohon yang lapuk menjadi penyebab utama tumbangnya batang besar tersebut.
Setelah proses evakuasi selesai, pohon yang roboh segera dipotong dan dibersihkan agar tidak menimbulkan bahaya bagi pengguna jalan lainnya.
Baca juga: Sintia Syok Temukan Bayi di Pagar Rumahnya, Dibungkus Plastik Dobel
| Sintia Syok Temukan Bayi di Pagar Rumahnya, Dibungkus Plastik Dobel |
|
|---|
| Cekcok Usai Ditagih Utang Rp12 Juta, Wanita Nekat Bunuh Tetangga yang Sedang Salat |
|
|---|
| Alasan AKBP Basuki Belum Jadi Tersangka Kasus Kematian Tragis Dosen Levi |
|
|---|
| Dosen Levi 2 Kali Punya Kekasih Polisi, Berujung Tewas Tragis Saat Pacari AKBP |
|
|---|
| Kresek Hitam Tergantung di Pagar Warga, Disangka Kucing Ternyata Bayi Perempuan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/TEWAS-TERTIMPA-POHON-Pasangan-suami.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.