Berita Terkini Nasional
Pakai Seragam Dinas, AKBP Basuki Sering Jemput Dosen Levi ke Kampus Untag
Dosen Kastubi ungkap kesaksian hubungan dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, Dwinanda Linchia Levi (35) dengan polisi.
Ringkasan Berita:
- Kastubi mengungkap hubungan dosen Untag Semarang, Dwinanda Linchia Levi, dengan AKBP Basuki.
- Levi ditemukan tewas tanpa busana di kamar kostel pada 17/11/2025.
- Basuki sering menjemput Levi ke kampus dengan seragam dinas.
- Kastubi mengetahui hubungan mereka sejak awal 2024.
Tribunlampung.co.id, Jateng - Dosen Kastubi ungkap kesaksian hubungan dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, Dwinanda Linchia Levi (35) dengan Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Basuki.
Hubungan keduanya terbongkar setelah Dwinanda Linchia Levi ditemukan tewas tanpa busana di kamar kostel di Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11 Karangrejo, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, pada Senin (17/11/2025) pukul 05.30 WIB.
Menurut Untag Kastubi, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Basuki sering jemput Levi ke kampus dengan mengenakan seregam dinasnya lengkap.
Kastubi juga menyatakan bahwa ia sudah mengetahui hubungan Levi dan AKBP Basuki sejak awal 2024.
Ia pertama kali melihat kedekatan itu saat Basuki membantu menurunkan barang pribadi Levi sepulang dari kegiatan fakultas.
Saat itu, Basuki hadir menggunakan sepatu dan seragam dinas, dan menurutnya, sejumlah saksi lain juga melihat kejadian tersebut.
"Polisi ini membantu membawa barang Levi. Pakai sepatu pantofel dinas dan seragam dinas. Tidak hanya saya yang melihat tapi ada saksi lainnya," kata Kastubi kepada Tribun di Kampus Untag, Kota Semarang, Jumat (21/11/2025).
Kehadiran Basuki di Untag bukan hanya sekali. Pada awal 2025, ia kembali terlihat menjemput Levi sepulang dari tugas kampus di Bali.
Ketika ditanya mengenai kedekatan tersebut, Levi dengan tegas mengakui bahwa Basuki adalah kekasihnya.
"Levi bilang Polisi itu namanya Basuki pangkat AKBP, saya bilang kalau itu pacarnya kog wajahnya tua. Almarhumah hanya tertawa," paparnya dilansir dari Tribun Jateng.
Kastubi mulai dari saat itulah mengingatkan kepada Levi agar berhati-hati dalam menjalani hubungan asmara dengan seorang polisi.
Sebab, kata Kastubi, sudah banyak contoh polisi melakukan tindakan kekerasan terhadap orang terdekatnya.
"Levi sudah saya anggap anak sendiri karena usianya sepantaran anak saya maka saya ingatkan hati-hati pacaran sama polisi.
Banyak polisi yang sumbu pendek, emosional.
Ketika pacarnya semisal jalan dengan laki-laki lain tiba-tiba mengamuk, emosian kan banyak," terangnya.
Selain mengingatkan terkait hal itu, Kastubi mengingatkan pula bahwa AKBP Basuki telah berkeluarga.
Sebagai seorang polisi, Basuki tidak memiliki istri saja sudah salah ketika tinggal satu atap dengan seorang perempuan tanpa hubungan yang sah apalagi ini sudah berkeluarga.
"Kata Levi AKBP Basuki sudah pisah sama istri sahnya, bukan cerai, tapi pisah (ranjang)," bebernya.
Namun, nasihat dari Kastubi hanya angin lalu saja bagi dosen Levi.
Menurut Kastubi, Levi dari dulu memang mengidamkan sosok polisi sebagai pasangan hidupnya.
Sebelum menjalin asmara dengan AKBP Basuki, korban menjalin asmara pula dengan seorang polisi tetapi hubungan itu kandas.
"Levi senang dekat dengan anggota polisi. motifnya apa saya enggak tahu," terangnya.
Ia sengaja mengungkap fakta ini karena ingin mencari kebenaran material agar informasi yang tersebar tidak sepotong-sepotong.
"Jadi tidak ada maksud untuk menyudutkan atau memfitnah seseorang," ujarnya.
Ia mendesak kepada kepolisian agar segera membuat terang kasus kematian korban.
"Ketika polisi nanti tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban nanti harus mencari bukti lainnya melalui digital forensik dari data di handphone korban dan AKBP Basuki serta barang bukti lainnya," paparnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Pol Artanto mengatakan, sejumlah alat bukti kini sudah dikirim ke laboratorium seperti handphone dosen Levi dan AKBP Basuki.
Selain itu, adapula rekaman CCTV di kos-hotel tersebut.
"Handphone korban sudah kami dapatkan.
Handphone AKBP B juga sudah kami sita.
Rekaman CCTV situasi detik per detik, jam per jam berkaitan dengan peristiwa itu akan dianalisa oleh penyidik," bebernya.
Sebelumnya, korban ditemukan meninggal di kamar kostel Jalan Telaga Bodas Raya Nomor 11 Karangrejo, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, pada Senin (17/11/2025) pukul 05.30 WIB.
Korban ditemukan dalam kondisi tergeletak tanpa busana di lantai kamar kostel.
Baca juga: Kabar Bahagia, Alyssa Daguise dan Al Ghazali Siap Sambut Momongan Pertama
| Wanita di Bogor Dibunuh Tetangganya Saat Sedang Salat Magrib |
|
|---|
| Pasutri Tunawisma Tewas Tertimpa Pohon Lamtoro di Ringroad Utara |
|
|---|
| Sintia Syok Temukan Bayi di Pagar Rumahnya, Dibungkus Plastik Dobel |
|
|---|
| Cekcok Usai Ditagih Utang Rp12 Juta, Wanita Nekat Bunuh Tetangga yang Sedang Salat |
|
|---|
| Alasan AKBP Basuki Belum Jadi Tersangka Kasus Kematian Tragis Dosen Levi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Ternyata-AKBP-Basuki-Bohong-Soal-Cek-Kondisi-Dosen-Ada-di-TKP-Saat-Levi-Tewas.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.