Ini Imbauan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Terkait Perayaan Tahun Baru 2018

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak, Banten mengimbau perayaan pergantian Tahun Baru 2018 tidak diisi dengan pesta hura-hura dan berlebihan.

"Kami minta perayaan Tahun Baru itu lebih baik dilaksanakan dengan kegiatan yang positif, seperti menggelar doa bersama," kata Wakil MUI Kabupaten Lebak KH Ahmad Khudori di Lebak, Kamis.

Baca: Awas! Difteri Bisa Menular Lewat Terompet Tahun Baru

Perayaan tahun baru jangan sampai dirayakan secara berlebihan dengan cara hura-hura maupun berfoya-foya.

Perbuatan hura-hura itu tidak ada manfaatnya, bahkan sangat mubadzir.

Selain itu juga perbuatan mubadzir sama dengan temannya syaitan dan Allah Swt tidak menyukai orang-orang yang melakukan hura-hura dan berlebihan.

Karena itu, MUI meminta masyarakat tidak merayakan tahun baru dengan melakukan perbuatan maksiat, diantaranya minum minuman keras, pesta narkoba, pesta seks dan membakar petasan.

"Kami berharap masyarakat tidak berlebihan untuk merayakan tutup tahun 2017 ke 2018, karena hura-hura itu tidak mencerminkan ajaran Islam," katanya.

Baca: Kata-kata Indah Ucapan Tahun Baru Ini Cocok Banget di WA, SMS, dan Jadi Status Medsos

Menurut dia, momentum pergantian tahun baru dapat dijadikan bahan intropeksi diri agar tahun depan menjadi lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.

Begitu juga pemerintah daerah dapat mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat melalui berbagai program yang digulirkan, seperti program "Lebak Sehat, "Lebak Sejahtera" dan "Lebak Cerdas".

Selanjutnya, MUI berharap pelaksanaan Pilkada tahun 2018 berlangsung aman, damai kondusif tanpa menimbulkan konflik di masyarakat.

Bahkan, kepala daerah yang terpilih dapat membangun Kabupaten Lebak menjadi lebih baik dibandingkan sebelumnya.

Disamping itu juga kasus korupsi yang hingga kini masih tinggi di Tanah Air diharapkan tahun 2018 menurun.

Sebab perbuatan korupsi sangat merugikan masyarakat banyak sehingga bisa menimbulkan kemiskinan.