Waduh! Masih Ada Pelajar yang Tepergok Belanja di Mal Saat Jam Sekolah
Dalam razia tersebut, petugas berhasil menjaring 11 pelajar yang membolos di mal dan warung internet (warnet) saat jam sekolah.
Penulis: andreas heru jatmiko | Editor: nashrullah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Petugas gabungan dari Dinas Pendidikan, Polisi Pamong Praja, Polda Lampung, dan Dinas Sosial menggelar Operasi Tertib Sekolah di sejumlah lokasi, Kamis (22/2/2018).
Dalam razia tersebut, petugas berhasil menjaring 11 pelajar yang membolos di mal dan warung internet (warnet) saat jam sekolah.
Baca: Fakta Baru Terungkap, Ada Anggota BPK Orang Dekat Setya Novanto Amankan Audit Proyek e-KTP
Baca: Pengacara Ungkap Bahwa Siti Aisyah Sempat ke Kamboja Sebelum Bunuh Kim Jong Nam
Kepala Bidang Penegakkan Perundang-Undangan Daerah Satpol PP Provinsi Lampung, Lakoni mengatakan, kegiatan tersebut bekerja sama dengan beberapa instansi terkait dan dilaksanakan di beberapa titik lokasi.
"Untuk hari ini kurang lebih ada 11 siswa yang kami ajak ngobrol terkait kegiatan mereka di luar sekolah namun masih masuk jam belajar sekolah. Kebanyakan saat ditertibkan mereka masih pada pilih baju (di mal)," kata Lakoni, Kamis (22/2/2018).
Baca: CPNS 2018, Bandar Lampung Ajukan 1.321 Guru, 482 Tenaga Kesehatan, dan 723 Tenaga Teknis
Pantau Tribun, para siswa yang terjaring razia dibawa ke Lapangan Korpri kompleks kantor gubernur Lampung.
Selanjutnya pihak Satpol PP dan Polda Lampung menghubungi pihak sekolah atau orangtua murid untuk menjemput para siswa tersebut.
Kepala Sub Bidang Pembinaan Masyarakat (Kasubbid Binmas) Polda Lampung Ajun Komisaris Besar Ninik Suprihatin mengatakan, Operasi Tertib Sekolah merupakan bagian dari kerja sama (MoU) antara Polda Lampung dengan Dinas Pendidikan Provinsi Lampung.
"Kegiatan ini memang sudah terencana dari jauh hari dan kegiatan ini bagian rangka kecepatan mutu pendidikan di wilayah Provinsi Lampung," ujarnya.
Ninik menambahkan, petugas Operasi Tertib Sekolah terbagi dalam beberapa tim.
Masing-masing menyasar lokasi yang biasa dikunjungi anak sekolah.
Hasilnya, petugas menjaring 11 pelajar dari lima titik.
Yaitu Mal Boemi Kedaton (MBK), tempat biliar di Pasar Tengah, warnet dan Stadion Pahoman, Pantai Duta Wisata, dan PKOR Way Halim.