Penyesalan Mendalam Orangtua Dua Bocah Kembar Tewas Tenggelam

Rencana Samudi mendaftarkan bocah kembar tersebut ke TK pada tahun ajaran baru ini pun kandas.

Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: Daniel Tri Hardanto
tribun lampung/eka ahmad
Suasana rumah duka Samudi (paling kanan) dan Desi di Dusun Giri Jaya, Kelurahan Sumber Agung, Kemiling, Selasa, 13 Maret 2018. 

Laporan Reporter Tribun Lampung Eka Ahmad Solihin

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Keceriaan di kediaman pasangan suami-istri, Samudi (40) dan Desi, warga Dusun Giri Jaya, Lingkungan 3, RT 05, Kelurahan Sumber Agung, Kecamatan Kemiling, seakan terkikis.

Mendung duka masih terasa tebal di rumah berdinding geribik tersebut. Mereka masih shock dengan kematian anak kembarnya, Deni Purnawan (5) dan Dena Saputra (5).

Semasa hidup, Deni dan Dena sangat ceria. Bahkan, keduanya bisa dibilang superaktif di antara teman-teman seusianya.

Namun, Samudi dan Desi tak bisa melihat Deni dan Dena tumbuh besar. Padahal, kedua orangtua bocah kembar ini sudah menyiapkan berbagai rencana untuk masa depan keduanya.

Baca: Belum Dua Tiga Bulan, Flyover Pramuka Sudah Retak

"Ya sekarang terasa sepi rumah ini. Biasanya kan dua anak itu yang meramaikan suasana rumah," kenang Toro, paman dua bocah kembar itu di rumah duka, Selasa, 13 Maret 2018.

Toro menceritakan, dua bocah ini memang sangat senang jika turun hujan. Mereka selalu kompak bermain dan bercanda di tengah guyuran hujan di lingkungan sekitar tempat tinggalnya.

"Ya memang sukanya main becek-becekan, kalau tiap hujan turun sama teman-temannya. Namanya anak kecil kan memang suka main seperti itu," timpal Samudi.

Terakhir, Deni dan Dena bermain air hujan, Senin, 12 Maret 2018 siang. Tanpa sepengetahuan orangtuanya, Deni, Dena, dan temannya Satria menuju kubangan bekas galian batu di desa mereka.

Tidak lama kemudian Satria pulang tanpa memberi tahu di mana Deni dan Dena. Warga pun memberi tahu Samudi jika anaknya hilang. Tanpa pikir panjang, Samudi dan warga lain mencari anak kembar tersebut.

Baca: Diajak Polisi Gerebek Pencuri, Kakek Ini Malah Meninggal Dunia

Samudi lalu melihat sandal anaknya dekat lubang bekas galian.
Intuisi seorang bapak terhadap anaknya pun terbukti.

Setelah menyelam di lubang sedalam dua meter, ia mendapati jasad anaknya di dasar lubang tersebut.

Rencana Samudi mendaftarkan bocah kembar tersebut ke TK pada tahun ajaran baru ini pun kandas. "Ya rencananya tahun ini saya mau masukkan mereka TK. Tapi, apa mau apa dikata. Namanya musibah," tutur Samudi dengan raut wajah sedih.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved