Partai Gerindra Rugi Besar jika Prabowo Tak Maju Pilpres 2019
Partai Gerindra Rugi Besar jika Prabowo Subianto Tak Maju Pilpres 2019
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes berpendapat bahwa jika Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tak maju sebagai capres di Pilpres 2019 maka akan merugikan Partai Gerindra.
Menurut Arya, keputusan maju atau tidaknya Prabowo menjadi salah satu faktor penentu perolehan suara Partai Gerindra di Pemilu Legislatif (Pileg) yang dilaksanakan secara serentak dengan Pilpres.
Ia menilai saat ini belum ada sosok lain selain Prabowo yang mampu memberikan keuntungan bagi Partai Gerindra.
"Sejauh ini bila PS (Prabowo Subianto) enggak maju, belum ada calon yang mampu memberikan keuntungan bagi Gerindra," ujar Arya saat dihubungi, Selasa (10/4/2018).
Arya memprediksi, bila Prabowo tak memutuskan untuk maju sebagai capres, maka kemungkinan besar perolehan suara Gerindra di Pileg akan menurun.
Ia melihat sejumlah nama yang beredar saat ini seperti, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, belum cukup kuat memberikan keuntungan elektoral.
Kendati mereka akhirnya diajukan oleh Prabowo sebagai capres dan cawapres Gerindra.
Baca: Baru Saja Nikah, Istri Bongkar Kebiasaan Daus Mini yang Sulit Lakukan Hal Ini
Baca: Tundukkan City 2-1, Liverpool Melaju ke Semifinal
Baca: Hasil Liga Champions, AS Roma Singkirkan Barcelona, Liverpool Cundangi Man City
Baca: Sombong! Istri Mengaku Kaya Sejak Lahir Sebelum Zumi Zola Resmi Ditahan KPK
"Enggak akan dapat efek bila PS endorse (ajukan) calon lain. Bisa turun suara Gerindra," tuturnya.
Sementara itu diilihat dari sisi elektabilitas, lanjut Arya, seharusnya tidak menjadi hambatan bagi Prabowo untuk maju.
Pasalnya, beberapa hasil lembaga survei menunjukkan elektabilitas Presiden Joko Widodo masih berada di bawah 60 persen.
"Faktornya adalah elektabilitas jokowi belum mencapai 60 persen. Jokowi harus memastikan kinerja ekonomi terus membaik, bila memburuk PS akan mengambil untung," kata Arya.