Kertas Lusuh Bawa Siswi SMA Al Kautsar Yurika Juara 2 Ajang ALSA-UI
Yurika Shafa Miranti, siswi kelas XI IPA SMA Al Kautsar, patut menjadi salah satu siswi kebanggaan masyarakat Lampung.
Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribun Lampung Eka Ahmad Solichin
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Yurika Shafa Miranti, siswi kelas XI IPA SMA Al Kautsar, patut menjadi salah satu siswi kebanggaan masyarakat Lampung.
Pasalnya, ia berkesempatan meraih juara 2 kategori speech dalam ajang Asean Law Students Association-Universitas Indonesia (ALSA-UI) yang dilaksanakan dari tanggal 18 April - 25 April 2018 kemarin.
Baca: VIDEO - Gelombang 4 Meter Hantam Kota Agung, BPBD Larang Semua Aktifitas Melaut
Uniknya ternyata Yurika sapaan akrabnya yang beberapa kali mengikuti perlombaan di ajang yang sama di tingkat lokal sempat meraih juara di peringkat yang sama yaitu Juara 2 Speech Fakultas Kedokteran (FK) dan Juara 2 Speech Fakultas Hukum (FH) Universitas Lampung (Unila) tahun 2017.
"Ya kalau soal angka 2 itu tidak tahu juga kenapa kok identik dengan kemenangan saya di beberapa ajang perlombaan speech yang diikuti. Tapi disyukuri saja," tuturnya mengawali perbincangan sambil melempar senyum, Senin (28/5).
Baca: Mengagumkan! Ini Sederet Potret Langka Perjalanan Hidup Putri Diana dari Bayi Hingga Dewasa
Ia mengatakan dapat mengikuti perlombaan ALSA-UI tersebut awalnya mendapatkan informasi dari teman sekelasnya dan kebetulan kakak teman tersebut sudah sering mengikuti perlombaan tersebut.
"Ya info dapat dari teman sekelas yang ikut juga dan memang dari SMP sudah suka ikut lomba speech, dan akhirnya kelas XI ini baru beranikan diri untuk ikut tingkat nasional," ucapnya.
Kemudian, informasi berkembang dengan melihat di internet dan akhirnya mendaftarkan diri dan melengkapi beberapa persyaratan yang diminta.
"Jadi, kan ada link informasinya di internet. Kemudian, isi persyaratan seperti mencantumkan nama, asal sekolah, dan Nomor Induk Siswa (NIS) serta mentransfer biaya Rp 275 ribu juga. Satu hari setelah pembayaran sudah ada pengumuman telah terdaftar," jelasnya.
Siswi berhijab tersebut menceritakan akhirnya memutuskan berangkat untuk mengikuti perlombaan dengan berbagai resiko yang harus dihadapi sebab keberangkatan kali ini adalah kali pertamanya berpergian ke luar kota untuk mengikuti perlombaan.
"Ya, kendala paniknya itu. Soalnya kan baru itu saya keluar kota buat ngikutin kegiatan lomba. Kalau sebelum-sebelumnya kan keluar kota hanya untuk liburan saja dan bareng keluarga," tuturnya.
Bahkan ia harus bersedia untuk menyewa kos-kosan bersama ketiga temannya yang juga turut serta dalam ajang perlombaan bertaraf internasional tersebut.
"Ya jadi saya ngekos untuk tempat tinggalnya. Ada empat orang, tiga orang peserta dan satu orang lagi adalah ibu dari salah satu peserta. Bahkan karena bingungnya kami gak sempat keluar beli makan jadinya pesan lewat gofood," terangnya.
Persoalan lainnya juga yang harus dihadapi adalah banyak tugas sekolah yang akhirnya ditinggalkan dan harus mengikuti susulan ulangan harian.
"Kan cukup lama waktunya hampir sepuluh harian. Jadi mau gak mau tugas sekolah banyak yang numpuk dan ikuti juga susulan ulangan harian," katanya.