Tribun Lampung Selatan
Pasca Erupsi yang Sebabkan Perubahan Bentuk, Banyak Wisawatan Ingin Kunjungi Gunung Anak Krakatau
Daya tarik Gunung Anak Krakatau (GAK) yang berada di Selat Sunda membuat banyak wisatawan ingin menginjakkan kakinya di gunung api yang aktif itu.

Laporan Reporter Tribun Lampung Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA – Daya tarik Gunung Anak Krakatau (GAK) yang berada di Selat Sunda membuat banyak wisatawan ingin menginjakkan kakinya di gunung api yang aktif itu.
Pasca erupsi besar yang memicu terjadinya tsunami Selat Sunda, pada 22 Desember 2018 lalu, makin membuat para wisatawan lokal maupun mancanegara ingin bisa mengunjungi GAK.
Apalagi pasca erupsi, GAK mengalami perubahan bentuk.
• Kondisi Gunung Anak Krakatau di Februari, 2 Kali Gempa Vulkanik Dalam dan Imbauan PVMBG
Di mana gunung api yang terbentuk di kaldera induknya yang meletus pada 1883 silam itu kehilangan sebagian besar badannya.
Ketinggian yang semulai 338 mdpl, kini hanya tersisa 110 mdpl saja.
“Kalau wisatawan yang hendak ke GAK sudah banyak. Tetapi kan status GAK masih level III Siaga. Belum bisa didekati,” kata Umar penggiat wisata di Pulau Sebesi kepada Tribun Lampung, Jumat (8/2/2019).
Menurut Umar, sudah banyak wisatawan lokal yang menanyakan kepadanya paket ke GAK.
Namun ia masih belum membuka trip tour ke GAK, karena status gunung api tersebut masih pada level III Siaga.
Di mana ada himbauan untuk tidak mendekati GAK dalam radius 5 kilometer.
Gunung Anak Krakatau
Wisatawan Ingin Berkunjung ke Gunung Anak Krakatau
Selat Sunda
tsunami selat Sunda
-
Seluruh Penumpang Panik Lihat Kepulan Asap di Kapal KMP BSP I Saat Berlayar di Selat Sunda Malam Ini
-
Cuaca "Bersahabat", Lampung Selatan 2019 Target Produksi Padi 551.200 Ton
-
Akhirnya PLN Pasang Jaringan Kabel Listrik di Huntara Desa Banding Untuk Korban Tsunami Selat Sunda
-
Kemasan Produk UKM Lamsel Dinilai Kurang Bagus
-
80 Siswa SMA Maarif I Ikuti Pendidikan Lingkungan Hidup