Alamak, Tempat Pijat Ini Terapis Perempuannya Bertelanjang Dada
Maya (23) sebut saja demikian, salah satu terapis di sebuah lokasi pijat di Bogor.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BOGOR - Maya (23) sebut saja demikian, salah satu terapis di sebuah lokasi pijat di Bogor.
Wanita cantik berkulit putih itu, baru satu setengah tahun bekerja sebagai terapis di lokasi pijat tersebut.
Yang membuat pengunjung ketagihan 'pijat' di lokasi itu, terapisnya topless alias tidak memakai bra.
Namun, tidak banyak orang tahu kalau tempat pijat itu menyediakan 'menu tambahan'. TribunnewsBogor.com sempat menelisik lokasi pijat tersebut.
Berlokasi di Jalan P di Kota Bogor, tempat pijat itu sekilas seperti rumah biasa.
Dari jalan raya, lokasi pijat itu mudah ditemukan karena persis di pinggir jalan.
Selain pijat, tempat itu juga menyediakan tempat spa yang lumayan representatif.
Sebelum dipijat, pengunjung bisa berendam lebih dulu di kolam yang airnya dingin dan hangat.
Maya mengatakan, tarif untuk sekali pijat Rp 250 ribu. Itu di luar tips.
"Kalau tips terserah tamu saja," katanya.
Selain tarif Rp 250 ribu untuk 1,5 jam, ada tarif Rp 300 ribu. Tapi belum diketahui, fasilitas apa yang diperoleh pengunjung jika memilih tarif pijat Rp 300 ribu.
TribunnewsBogor.com mencoba menggali informasi dari Maya, sang terapis cantik di lokasi itu.
Wanita asal wilayah selatan Jawa Barat itu sudah bekerja sejak setahun lalu.
"Kalau tempat ini sudah beroperasi dua tahun," katanya.
Topless
Maya cukup komunikatif. Meski baru kenal, dia mencoba akrab dengan tamu yang akan dipijitnya.
Saat masuk ke ruang pijat berukuran sekitar 2x1,5 meter, Maya masih mengenakan kemeja putih lengan pendek dan rok mini.
Sejurus kemudian, saat proses pemijatan akan dimulai, Maya mulai membuka pakaian atas, mulai dari kemeja hingga bra yang dikenakannya.
Dalam keadaan topless, Maya melakukan tugasnya sebagai terapis.
Selama memijat, obrolan mengalir mulai dari tempat tinggal hingga pendapatan yang diperoleh maya dari hasil memijat.
Meski tampil polos tanpa pakaian atas, Maya tidak canggung berhadapan dengan tamu.
"Ya mau gimana lagi mas," ucapnya pelan sambil terus memainkan jarinya memijat tangan pelanggan.