Penolakan Risma untuk Pilkada DKI, Respon Megawati dan Kemarahan Warga Surabaya
Risma pun menceritakan pengalaman tentang bagaimana respons warga Surabaya atas isu pencalonannya jadi gubernur DKI Jakarta.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SURABAYA - Akhir-akhir ini, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau akrab dipanggil Risma kerap bertandang ke Jakarta. Mulai dari urusan seminar, diskusi hingga persiapan konferensi lingkungan.
Meski demikian, publik kerap mengaitkan kedatangan Risma ke Jakarta dengan agenda politik, yakni maju di pilkada DKI, baik dicalonkan atau mencalonkan diri.
Apakah kehadiran Risma di Jakarta memang ada agenda politik tersembunyi? Risma membantahnya. Dia mengatakan kedatangannya ke Ibu Kota itu bukan untuk keperluan agenda politik.
Risma mengaku bolak-balik terbang ke Jakarta untuk persiapan konferensi lingkungan, Prepcom III UN Habitat yang akan digelar di Surabaya, Juli mendatang.
"Tanya-tanya Pak Fikser (Kabag Humas Pemkot Surabaya), dia saksinya," kata Risma dikonfirmasi Kompas.com seusai meninjau Pasar Keputran, Selasa (19/4/2016) malam.
Selain membahas persiapan teknis acara di Kementerian PU, Risma mengaku ke sekretariat presiden untuk membahas materi yang akan disampaikan Jokowi pada pembukaan Prepcom III UN Habitat.
"Kita beri masukan, poin-poin apa saja yang perlu disinggung presiden dalam sambutannya nanti," ujarnya.
Risma membantah agendanya ke Jakarta adalah terkait namanya yang kerap disebut-sebut sebagai calon gubernur DKI yang diusung PDI-P untuk melawan cagub petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dipastikan maju melalui jalur independen.
Wali kota perempuan pertama Surabaya itu beberapa kali menyampaikan bahwa dirinya sama sekali tidak berpikir untuk menjadi cagub DKI. Risma mengaku masih memiliki janji dan komitmen bersama warga Surabaya untuk menjadi wali kota hingga 2020 mendatang.
Respon Megawati
Meski banyak pihak mengadang-gadang Wali Kota Surabaya untuk maju melawan Ahok di Pilkada DKI 2017 mendatang, tapi Tri Rismaharini mengaku menolak dicalonkan.
Bahkan, Risma telah menyampaikan langsung penolakannya untuk dicalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Saya sudah sampaikan itu ke Bu Mega waktu saya menang Pilkada Surabaya," ujar Risma saat ditemui di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemendagri, Jakarta Selatan, Jumat (22/4/2016).
Alasan utamanya adalah janji Risma untuk menyejahterakan warga Surabaya, termasuk menyelesaikan persoalannya satu per satu.
Menurut Risma, janji adalah utang yang harus dipenuhi. Lantas, apa respons Mega atas jawaban Risma tersebut?
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/wali-kota-surabaya-tri-rismaharini-kanan_20160422_151142.jpg)