Mata Kiri Sri Dicongkel, Suaminya Tewas Dianiaya lalu Dibakar

Bola mata Sri sebelah kiri ditutup perban akibat dicongkel pelaku

Penulis: taryono | Editor: taryono
Tribun Lampung
Sri Rahayu (30), warga SP 8 Kampung Gedung Meneng, Kabupaten Tulangbawang. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG- Rasa sakit masih tampak dirasakan Sri Rahayu (30), warga SP 8 Kampung Gedung Meneng, Kabupaten Tulangbawang.

Tubuh ibu dari dua orang anak terlihat lemah di ranjang Ruang Mawar Rawat Inap Bedah Wanita, Kelas III, Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM) Provinsi Lampung, Kamis (2/6).

Tubuhnya berbalut perban akibat sabetan benda tajam dan luka bakar.

Bola mata Sri sebelah kiri kini ditutup perban akibat dicongkel pelaku. Sekitar 60 persen tubuhnya mengalami luka bakar termasuk wajah.

"Kejam dan sadis pelakunya. Sudah bunuh suaminya, istrinya juga disiksa dan dianiaya. Luka bakar hampir 60 persen di tubuh Sri, dan juga bola mata sebelah kiri sepertinya hilang karena dicongkel pelaku," kata Zainal (25), keponakan korban yang juga warga Kedaton, Bandar Lampung.

Sri dan suaminya Edo Alias Kadek (34) warga SP8 Kampung Gedung Meneng, Kabupaten Tulangbawang menjadi korban penganiayaan berat yang dilakukan Eko Prasetyo (31), warga SP 7 dan Kurniadi alias Sukur (27) warga SP 8, Rabu (1/6).

Edo mengalami luka di sekujur tubuh dan tewas di tempat. Sementara Sri selamat dan saat ini masih dirawat di RS Abdul Moeloek.

Zainal mengatakan, kondisi Sri mulai membaik dan sudah siuman. Namun bicaranya masih sulit dan selalu gelisah.

"Sudah membaik kondisinya. Ia termasuk wanita yang kuat, soalnya lukanya ada 11 sabetan namun masih kuat bertahan. Tapi memang untuk bicara saat ini belum begitu lancar," ujar Zainal.

Sri pun saat ini sudah sempat mengucapkan nama buah kesukaannya yakni buah melon.

Sementara keluarga yang menjenguknya tidak hanya dari Lampung bahkan datang dari luar daerah seperti Palembang dan Bandung.

"Sempat minta buah kesukaannya dan sudah kami belikan. Kami keluarga besar pun sudah datang semua untuk menjenguknya dan memberikan dukungan moril agar tetap semangat," ujarnya.

Zainal menceritakan sempat terkejut saat mendengar kabar buruk yang menimpa korban beserta keluarganya. Korban yang dikenalnya memiliki pribadi supel dan mudah bergaul.

"Jadi rasanya mustahil kalau ada orang yang tega melakukan tindakan jahat seperti itu. Kalau dengar cerita dari keluarga ini persoalan hutang piutang dan kemungkinan ada unsur dendam juga soalnya sudah sadis sekali perbuatan pelaku," kata Zainal.

Ia menuturkan, pelaku kejahatan terhadap keluarga Sri sepertinya dilakukan terencana dan biadab karena tega melakukan dihadapan kedua anak korban.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved