Headline News Hari Ini

Kapolda Lampung Imbau Pemburu Pokemon Go Waspada

Demam permainan game Pokemon Go kini sedang digandrungi anak muda di Lampung.

Editor: taryono
POKEMON.COM
Ilustrasi. 

Permainan ini memang tidak membosankan, sebab pengguna dituntut terus bergerak kesana kemari demi mendapatkan monster imut buruan.

Bukan hanya itu, latar belakang tampilan game yang muncul adalah kondisi nyata yang ada di depan kamera gawai."Seolah-olah Pokemonnya lari-lari di depan kita sendiri," katanya. Ketika ada Pokemon di sekitar pemain, maka gawai akan bergetar, lalu tangkap Pokemon tersebut dengan Pokebals.

Pokeballs sendiri bisa dibeli atau dapatkan secara gratis dengan check in di Pokestops di lokasi-lokasi tertentu seperti taman, tempat ibadah, air mancur dan semacamnya.

Karena Indonesia merupakan salah satu negara yang belum masuk daftar rilis resmi game Pokemon Go ini, Yuliandri mahasiswa salah satu universitas swasta di Kota Bandar Lampung semester akhir ini, mengaku mendownload file apk dan diinstall ke dalam androidnya.

Diterangkannya mendownload file apk dari situs selain Google Playstore memiliki potensi yang berbahaya. "Karena dari pihak ketiga, maka tidak ada yang bisa menjamin keamanan dari file apk sudah diambil," ujarnya.

Lain halnya dengan Jaka (20) yang sampai menghabiskan bensin 3 liter dalam sehari, hanya untuk mencari-cari titik strategis, dimana tempat monster tersebut muncul. "Pertama gak ngerti, tapi setelah bermain jadi candu," katanya sambil tertawa dan memainkan gadgetnya.

Jaka menceritakan, pemain game ini harus berada di level lima untuk bisa merasakan keseruan permainan, termasuk akses ke gym (tempat Pokemon bertarung) dan memilih untuk bergabung dengan kelompok apa.

Pilihan yang tersedia sejauh ini adalah Valor (merah), Mystic (biru), dan Instinct (kuning). Jika sudah memenuhi persyaratan, lalu mencoba untuk mengambil alih gym, "Hati-hati pertarungan di Pokemon Go ganti-gantian," kata Jaka.

Jaka mengaku rajin jalan kaki semenjak mencintai game ini. Pokemon Go memaksanya bergerak mengeksplorasi lingkungan sekitar demi mendapatkan Pokemon. Tanpa disadari, pemain game ini diajak berolahraga, hal inipun diakui oleh remaja yang beralamat di Jalan Wolter Monginsidi.

"Biasanya males kemana-mana, tapi sambil main ini jadi kayak petualang," ujarnya.

Menemukan karakter Pokemon memang mengasyikkan, namun jika sampai lupa diri malah akan mengundang masalah bahkan bahaya. Seperti yang dialami Nugroho (17), ia nyaris dilempar batu oleh orang tak dikenal saat tengah memainkan Pokemon di belakang rumah orang tersebut. "Untung bahu yang kena, bukan kepala," ujarnya.

Tidak itu saja mencari Pokemon Go sambil berkendara dapat mengundang bahaya. Sebab pemain dikhawatirkan akan diburu para kriminal yang setiap saat bisa merebut gawai atau kendaraan saat asyik bermain. "Hati-hati dan waspada, jangan sering lihat hape lah. Ngeri kena begal, tahu sendiri Lampung," kelakar dia yang tetap fokus pada permainan.

Buru di Kuburan

Pengalaman unik juga diceritakan Dedi (28). Pria asal dari Gedong Tataan ini mengaku pernah berburu Pokemon di kuburan. "Dua hari lalu saya lewat jalan Urip Sumoharjo. Pas lewat depan kuburan, saya lihat banyak jejak Pokemon di sana (kuburan). Ya sudah saya berhenti saja. Saya tidak sendirian, rame-rame sama teman-teman yang lain. Kalau sendirian juga saya tidak berani," ujar Dedi saat ditemui di Gathering Komunitas Pokemon Go Lampung di PKOR Way Halim, Minggu (17/7) petang.

Menurut Dedi, ketika itu waktu menunjukkan pukul 01.00 WIB dini hari. Tetapi, karena beramai-ramai, Dedi dan teman-temannya tidak mempermasalahkannya. "Kami di depan (kuburan) saja. Ngeri juga kalau masuk ke dalam," katanya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved