Waspada! Penipuan Lewat Telepon Iming-imingi Uang Menyasar Pensiunan PNS

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Warga Bandar Lampung dan sekitarnya diminta waspada dengan penipuan via telepon modus program dari PT Taspen untuk pensiunan PNS.

Via, warga Segalamider, TkB, Rabu (10/8), menceritakan, Selasa kemarin dia menerima telepon dari seorang pria yang mengaku dari BKD Bandar Lampung.

Via diinformasikan bahwa ibunya yang merupakan pensiunan PNS menerima dana program sosial dari PT Taspen.

Untuk informasi yang lebih lengkap pria itu meminta Via menghubungi Supriadi dari PT Taspen di nomor 0721 488789 atau 0813 1155 5859. Penasaran dengan informasi itu, Via segera menghubungi Supriadi.

Saat dihubungi lewat ponsel Supriadi mengatakan, orangtua Via yang merupakan pensiunan PNS berhak menerima uang Rp 35 juta dari program sosial PT Taspen.

Program ini, menurut dia, berasal dari hasil pemotongan gaji sebesar 2 persen per bulan selama ibu Via mengabdi sebagai PNS, dan bukan program pensiunan yang umumnya disosialisasikan oleh PT Taspen.

"Dana itu bisa diambil sebagai bagian pembagian keuntungan PT Taspen kepada pensiunan PNS," beber pria yang mengaku Supriadi itu. Dana sebesar Rp 35 juta itu, menurutnya, akan diantarkan langsung ke kediaman Via Jumat besok.

Via diminta Supriadi juga menyiapkan fotokopi kartu pensiun, fotokopi KTP ibunya, dan kartu keluarga.

Supriadi juga meminta nomor rekening yang bersangkutan atau yang mewakili.pensiunan Yang membuat Via heran Supriadi sedikit memaksa saat meminta nomor rekening itu.

"Mohon untuk hari ini batas pemberian nomor rekeningnya Pak," Via menirukan suara Supriadi. "Saya jawab saya lagi di luar, tidak bawa buku tabungan, ibu saya juga sedang tidak ada di rumah," ungkap Via.

Seperti tak ingin kehilangan akal, Supriadi meminta nomor registrasi ATM kepunyaan Via. "Saya jawab kebetulan tidak saya bawa, seusai itu pembicaraan terhenti," kata Via.

Tak berapa lama Via menghubungi PT Taspen di nomor resmi 0721-488935. "Di sini tak ada yang namanya Supriadi. Jangan ladeni Pak itu penipuan, kami tidak punya program itu," kata petugas customer service seusai Via menceritakan hasil pembicaraan dengan Supriadi.