Temu Wartawan Daerah BI

Ini Dia Petuah Jakoeb Oetama yang Diingat Suryopratomo

Sepanjang ia mengenal Jakoeb Oetama, Tomi pun mengaku kagum akan dedikasi pria yang tahun ini berusia 85 tahun tersebut.

Penulis: heru prasetyo | Editor: Reny Fitriani

Lantas bagaimana tips menjadi wartawan yang berkualitas dan memiliki kredibilitas tinggi? Setidaknya ada empat hal dasar yang ia bagikan kepada sekitar 230 peserta yang hadir kala itu.

Pertama, menjadi wartawan jangan malas mengumpulkan data. Jika ada rilis, haram hukumnya bagi wartawan menulis sama persis seperti yang ada di rilis. “Kita wartawan, bukan tukang fotokopi. Kalau dapat rilis seperti BPS misalnya, itu hanya dijadikan sebagai acuan. Dia hanya berupa materi, kelengkapan data. Sebagai kekuatan utama, langsung terjun ke lapangan. Cari dan lengkapi data BPS tersebut,” jelasnya.

Kunci kedua, wartawan harus punya kemampuan merangkai kata. Tulisan wartawan, baik itu cetak, daring, radio, maupun televisi, adalah ruh mereka. Kata yang dirangkai diharapkan mampu membuat perubahan.

“Bagaimana cara mengasah kemampuan itu? Menulislah setiap hari. Kalau dianalogikan dengan pemain piano, jika dia sudah lama tidak main piano, ketika bermain untuk pertama kalinya pasti kaku. Demikian juga dengan wartawan. Jika lama tidak menulis, pasti kagok,” ujarnya.

Hal yang ketiga, yang pasti sudah dipahami oleh semua wartawan adalah networking. Seorang wartawan, apalagi yang berada di kota besar, harus bisa menghubungi orang-orang nomor satu di wilayahnya masing-masing tanpa perlu lewat ajudan, dan harus yakin akan diangkat. “Semakin tinggi jabatan narasumber di beritamu, semakin berkualitas beritamu,” tegas dia.

“Terakhir dan paling penting adalah jam terbang. Dengan jam terbang yang tinggi, pengalaman dan pengetahuan pun juga akan semakin bertambah. Karena itu, pesan saya, wartawan jangan pernah malas untuk terjun ke lapangan,” tegas beber dia. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved