Kisah Cinta Sejoli dari Jogja yang Tak Kunjung Dapat Restu, Kekasih Hamil Dicekik hingga Mati
Korban saat ditemukan dalam keadaan setengah telanjang dan pakaiannya tergeletak beberapa meter di tepi parit.
“Tersangka kami kenakan dengan pasal berlapis sesuai peraturan di KUHP tentang pembunuhan berencana,” kata Irfan.
Sementara itu, Sunarto mengaku sudah berpacaran dengan korban sejak tiga tahun terakhir dan sudah mengenal dekat keluarga kekasihnya.
Namun, karena hamil di luar nikah, niat baiknya tak bergayung sambut.
Pihak keluarga tak merestui hubungan itu meski Sunarto sudah mengutarakan ingin menikahi RA.
Di sisi lain, karena adanya penolakan dari keluarga, RA juga terus berupaya menggugurkan kandungan dan menuntut Sunarto untuk mengiyakan permintaannya.
Tak jarang, keduanya selalu terlibat cekcok akibat permasalahan itu. Setiap kali bertemu, RA selalu meminta Sunarto bertanggungjawab menggugurkan janin di perutnya.
Setidaknya, tiga kali sudah RA meminta pertanggungjawaban kepada Sunarto, yakni sejak trimester pertama kehamilannya atau pada usia dua bulan dan kembali diulangi pada beberapa bulan setelahnya.
Pada akhir pekan kelabu itu, keduanya kembali bertemu diKulonprogo. RA mendatanginya dan kembali mengajukan permintaan yang sama.
Sunarto tentu saja pusing bukan kepalang dengan keinginan kekasihnya itu dan kehilangan akal sehatnya. Karena terus didesak, ia pun menjadi kalap dan nekat menghabisi nyawa kekasihnya.
Saat itu, menurut Sunarto, RA sempat berontak melawan dan memukul kepalanya dua kali namun kalah tenaga karena kehabisan nafas.
“Saat kedua kalinya memukul, dia sudah lemas. Saya terus mencekiknya sampai tak bergerak lagi. Setelah itu, tubuhnya saya sembunyikan di parit,” kata Sunarto.
Dalam keterangan Kapolres, disebutkan bahwa korban saat ditemukan dalam keadaan setengah telanjang dan pakaiannya tergeletak beberapa meter di tepi parit.
Diduga, tubuh korban sempat terkena arus air parit dan membuat pakaiannya terlepas.
Apalagi, menurut pengakuan tersangka, kondisi korban masih berpakaian lengkap dan utuh saat ditinggalkannya di dalam parit.
"Waktu sama saya masih berpakaian lengkap. Masih pakai celana, kaos, jaket, dan sepatu," imbuh Sunarto.(tribunjogja.com)