Bom hingga Santet, Ini 5 Teror yang Pernah Diterima KPK
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan mendapatkan teror berupa penyiraman air keras ke wajahnya.
Juli 2015 silam, kediaman penyidik KPK, Afief Julian Miftach mendapatkan sebuah teror.
Arief sebelumnya menemukan benda mencurigakan di rumahnya, sekitar pukul 22.00 Wib, saat dirinya baru pulang ke rumah.
BACA JUGA: Anggota DPRD Tanggamus: Sudah Rahasia Umum Ada Uang Ketok Palu APBD
Mendapat benda mencurigakan tersebut, Arief langsung menghubungi Polsek Bekasi Selatan.
Benda tersebut dicurigai sebagai bom karena dilengkapi detonator, dan diletakkan di depan pagar rumah.
Namun setelah diperiksa, rangkaian tersebut ternyata hanya berisi stereofoam, dan tidak memiliki daya ledak.
Afief tidak hanya sekali mendapatkan teror.
Ban mobilnya pernah ditusuk hingga bolong, dan mobilnya disiram air keras.
Dikutip dari Kompas.com, Komjen Budi Waseso yang saat itu menjabat Kepala Badan Reserse Kriminal Polri memberikan keterangan bahwa peristiwa teror tersebut akan ditelusuri.
"Kami kejar ya, siapa kira-kira yang melakukan itu," ujar Budi, di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (7/7/2015).
Saat itu, Komjen Budi Waseso juga berharap agar kejadian teror tersebut tidak dikaitkan dengan kisruh KPK-Polri, atau proses pemilihan calon KPK yang saat itu sedang berlangsung.
"Kita nggak boleh mengait-ngaitkan itu. Yang penting, kita cepat bertindak. Publik jangan buat kesimpulan-kesimpulan sendiri," ujar Budi.
BACA JUGA: Ternyata Begini Wajah Patung Pancoran, Presiden Soekarno Sampai Jual Mobil Kesayangannya
3. Ancaman Pembunuhan terhadap Penyidik KPK
Bulan Februari 2015 silam, Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto membenarkan informasi adanya ancaman pembunuhan, terhadap sejumlah penyidik KPK yang menangani kasus dugaan korupsi Komisaris Jenderal Budi Gunawan (BG).