Penyidik KPK Diteror

Sosok Novel Baswedan di Mata Tetangganya, "Tidak Pernah Absen Salat Subuh Berjemaah"

Khudori, seorang jemaah Masjid Al Ihsan, Kelapa Gading, Jakarta Utara mengaku sedih, atas kejadian yang menimpa Novel.

Tribunnews
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menggunakan kursi roda saat akan dibawa ke RS Jakarta Eye Center dari RS Mitra Kekuarga, Kelapa Gading, Jakarta, Selasa (11/4/2017). Novel Baswedan dipindahkan ke RS Jakarta Eye Center untuk menjalani perawatan lanjutan usai dirinya mengalami serangan fisik dari orang tak dikenal dengan menggunakan cairan yang diduga air keras yang membuat Novel Baswedan mengalami luka serius di sekitar wajah. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Novel Baswedan dikenal warga sekitar sebagai warga yang religius, dan rajin beribadah salat berjamaah, khususnya salat Subuh di Masjid Al Ihsan yang berada dekat rumahnya.

Selain itu, warga sekitar juga mengenal penyidik KPK itu sebagai pribadi santun dan ramah.

BACA JUGA: Makam Bidan Ini Dibongkar Setelah 9 Hari Wafat, Diduga Hendak DIcabuli Sebelum Meninggal

Novel mau berkawan dengan siapa saja, tanpa membeda-bedakan.

Khudori, seorang jemaah Masjid Al Ihsan, Kelapa Gading, Jakarta Utara mengaku sedih, atas kejadian yang menimpa Novel.

Yakni, wajah Novel disiram air keras seusai pulang salat Subuh berjemaah, pada Selasa (11/4/2017).

Menurutnya, Novel selama ini adalah sosok yang baik.

BACA JUGA: Remaja 15 Tahun Cabuli Bocah Laki-laki 8 Tahun di Way Kanan

Novel juga terkenal religius dan selalu ramah kepada warga sekitar.

"Orang baik kok malah dizalimi ya," ujar Khudori.

Khudori mengatakan bahwa Novel tidak pernah memilih-milih teman dalam pergaulan.

Sosok Novel bagi Khudori adalah humoris.

BACA JUGA: Bom Mobil Tewaskan 45 Warga Suriah yang Sedang Dievakuasi

Hal itu diamini oleh Istaqim yang sering mengantar Novel.

"Orangnya nggak sombong, sama saya yang orang kecil saja dia mau mengobrol," ujar Istaqim.

Imam Masjid Al Ihsan, Abdur Rahim Hasan mengatakan, Novel adalah pribadi religius.

"Pak Novel tidak pernah absen salat Subuh," kata Abdur Rahim Hasan.

BACA JUGA: Belanja di Supermarket, Bupati Dedi Dapat Sekotak Telur Busuk

Abdur juga mengatakan, Novel selalu aktif dalam kegiatan di masjid tersebut.

Selain itu, Novel juga dikenal ramah terhadap warga sekitar.

Istaqim mengatakan, Novel kerap bercerita kepadanya mengenai kasus yang ditanganinya.

"Dia pernah di bibirnya luka, saya tanya. Tahunya, mobilnya jatuh ke jurang pas tugas di NTT," ungkap Istaqim.

Istaqim mengatakan, Novel pernah diteror sebelumnya.

Menurutnya, motor Novel pernah ditabrak di Kelapa Gading Boulevard oleh orang yang tak dikenal.

Menghindar

Selain itu, Novel juga dinilai para warga sebagai pribadi yang menjaga independensi.

Misalnya, ketika Novel masih dirawat di RS Mitra Kelapa Gading, Jakarta.

BACA JUGA: Menteri Susi Dijadikan Karakter dalam Komik Jepang, Cerita Masalah Narkoba

Saat itu, ada anggota DPR yang hendak membesuk.

Namun, Novel berusaha menghindar dari politisi itu.

Hal tersebut diceritakan oleh Khudori, yang mengaku ikut menjenguk Novel ketika di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading.

Saat itu, dirinya mendampingi ketua pengurus DKM masjid Al Ihsan, Abdur Rahim Hasan.

Khudori mengatakan, ketika dirinya menjenguk, politisi datang.

Namun, Novel pamit untuk ke kamar kecil.

Ternyata, Novel tidak ke kamar kecil, dirinya malah turun ke lantai bawah untuk naik ambulans, dan pindah ke RS Jakarta Eye Center, Menteng.

"Pas ada saya, kebetulan pak anggota DPR datang. Pak Novel bilang mau ke kamar kecil, eh dia malah pergi pindah rumah sakit," cerita Khudori.

BACA JUGA: Ini Keuntungan Beli Mobil Dua Bulan Sebelum Lebaran

Anggota DPR yang membesuk itu pernah diperiksa sebagai saksi, dalam kasus megakorupsi pengadaan KTP elektronik tahun anggaran 2011-2012 atau kasus e-KTP.

Ia juga disebut menerima uang hasil korupsi e-KTP.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved