Bawa Motor Butut Temui Jokowi, Apa Kesan Presiden Usai Tatap Muka dengan Sugeng Hariyono?
Saya ingin mendengar perjuangan yang banyak orang tidak dengar, tidak lihat, sebenarnya ada di negara kita...
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Heribertus Sulis
Jerih payahnya terbayar. Saat ini ia telah mengoleksi sekitar 3.600 buku yang sebagian besar merupakan hasil donasi dari masyarakat. Bahkan, armada puskata motor bertambah menjadi 8 unit, dan juga melibatkan relawan lainnya.
Aktivitas sosial itu juga berbuah manis bagi kehidupan pribadi Sugeng. Pria yang sempat mengenyam pendidikan D2 perpustakaan di Surabaya ini menemukan jodoh, Asih Kurniati, yang kini menjadi pendamping hidupnya.
Sugeng menuturkan, pertemuan bertemu dengan Asih, yang merupakan guru SMP di Desa Lebung Nala, Kecamatan Ketapang, terjadi saat ia melakukan aktivitas pustaka motornya.
Saat itu, Asih datang untuk melihat koleksi buku di pustaka motornya. Pertemuan itu memberikan kesan pada Sugeng. Pertemuan itu pula yang membuat Sungeng makin semangat untuk menekuni kegiatan pustaka motor.
"Tapi, saat itu saya sempat ragu, apakah dia (Asih) akan menerima saya dengan berbagai keterbatasan ini. Setelah pikir-pikir, saya memberanikan diri (menyatakan perasaan), dan ternyata dia menerima cinta saya. Akhirnya saya menemukan pendamping hidup," kenang Sugeng.
Menurut Sugeng, sang istri juga memberi dukungan untuk kegiatan pustaka motor. Bahkan, Asih ikut menjadi bagian dari relawan armada pustaka motor.
Saat ini, Sugeng mengaku sedang menggagas terbentuknya kampung literasi di Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan.
"Saya ingin setiap rumah memiliki perpustakaan mini, dimana setiap rumah ada rak buku. Nantinya buku-bukunya pustaka motor yang akan mengisi. Dan, harus ada buku keagamaan sebagai buku wajibnya," ungkapnya.
Penghargaan
Pengabdian tanpa pamrih berkeliling dengan pustaka motor selama empat tahun terakhir mengantarkan Sugeng memeroleh penghargaan Jasa Dharma Pustaloka dari Perpustakaan Nasional tahun 2016 lalu.
Ia mendapatkan beasiswa untuk studi S1 (srata 1) dan S2 (strata dua) di Universitas Terbuka untuk jurusan Perpustakaan. Bahkan ia telah mendapatkan tawaran untuk melanjutkan S3 di luar negeri.
Sugeng juga dipercaya menjadi tenaga pendampingan perpustakaan oleh Pemerintah Provinsi Lampung untuk seluruh kabupaten/kota pada 2017 ini.
Pemkab Lamsel juga tak luput memberikan apresiasi pada Sugeng.
"Apa yang dilakukan Sugeng tentu sangat membantu pemerintah daerah. Dia telah membantu mencerdaskan anak-anak dengan buku-buku bacaan yang dibawanya bersama dengan pustaka motor," kata Bupati Lamsel Zainudin Hasan.
Ia mengatakan, pemkab mulai konsen untuk mengembangkan perpustakaan seru (perpusseru) di setiap desa. Langkah ini untuk mendekatkan sarana bacaan bagi masyarakat. Namun, saat ini pengembangan perpuseru masih terganjal jaringan internet.
"Meski terkendala jaringan internet, kita akan terus mendorong pengembangan perpuseru. Karena ini menjadi bagian untuk menyediakan informasi dan pengetahuan bagi masyarakat. Ini upaya pemerintah meningkatkan kecerdasan masyarakat dalam upaya meningkatkan indeks pembangunan manusia," ujar Zainudin. Ia pun berharap pengembangan perpuseru bisa bersinergi dengan relawan pustaka motor.