Bukit Batu Hambat Proyek Tol di Lampung, Tiga Menteri Pastikan Jalan Belum Siap Dipakai Mudik
Kami lihat memang belum semua jalur bersih. Masih ada titik-titik yang belum selesai. Sehingga konstruksi tidak bisa dikerjakan.
NATAR, TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pemerintah memastikan Jalan Tol Trans Sumatera di Lampung belum bisa digunakan sebagai jalur utama mudik. Hal tersebut dikarenakan masih banyaknya kendala, baik kondisi di lapangan maupun permasalahan pembebasan lahan yang berujung pekerjaan konstruksi terhambat.
Penelusuran Tribun, selain persoalan pembebasan lahan, ada beberapa hambatan pekerjaan konstruksi Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Lampung.
Di wilayah Bakauheni, Lampung Selatan, tepatnya di Dusun Bunut, terdapat bukit batu yang masih menutup jalur jalan. Untuk membuat jalan tembus di ruas tersebut, PT Perusahaan Pembangunan yang mengerjakan jalan tol wilayah Bakauheni-Sidmulyo, akan melakukan peledakan (blasting).
Kendala lainnya adalah saluran irigasi selebar 4 meter di Dusun Pancur, Pesawaran. Hingga Kamis (1/6) kemarin, jembatan belum selesai dikerjakan. Jembatan ini yang akan menjadi penghubung ke arah Lampung Tengah.
General Affair PT Pembangunan Perumahan (PP), Yus Yusuf, mengatakan tetap akan menyiapkan jalur JTTS mulai Bakauheni hingga dekat kantor Karantina Pertanian di Desa Hatta, Lamsel.
Menurut dia, saat ini pihaknya masih menggarap flyover menuju tollgate Pelabuhan Bakauheni. "Flyover menuju ke tollgate sudah bisa digunakan saat mudik Lebaran nanti," kata Yus, Kamis (1/6) kemarin.
Ia mengakui ada kendala lapangan dalam pembukaan jalan di Dusun Bunut, Desa Bakauheni. Di tempat itu terdapat bukit batu. Untuk menembus bukit batu tersebut, Yus mengatakan akan melakukan blasting (peledakan).
"Kita akan maksimalkan upaya blasting (peledakan) bukit batu supaya bisa dibuatkan jalur jalan tembus untuk dilalui kendaraan. Karena JTTS ruas Bakauheni -Hatta tetap akan disiapkan sebagai jalur emergency (darurat) untuk mudik," ujarnya.
Yus menungkapkan, PP mengerjakan 38 kilometer JTTS dari Bakauheni hingga Sidomulyo, Lamsel. Sejauh ini jalur jalan yang sudah dibuka mencapai 22 kilometer.
"Ada beberapa titik yang masih terkendala. Seperti di Dusun PKS, Desa Penengahan, yang dalam proses sengketa lahan antara warga dan pemerintah," ungkapnya.
Tiga Menteri Rakor
Sementara itu, tiga menteri Kabinet Kerja menggelar rapat koordinasi di Lampung untuk memantau progres jalan tol menjelang musim mudik, sekaligus membahas kendala dalam pembebasan lahan.
Ketiganya adalah Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofjan Djalil
Dalam kesempatan tersebut, ketiga menteri melakukan pantauan jalan tol ruas Bakauheni - Terbanggi Besar menggunakan helikopter.
Usai pemantauan, ketiganya memastikan tol Lampung belum bisa digunakan sebagai jalur utama mudik. Sebab, berdasarkan pantauan udara, masih banyak spot jalan tol yang belum tersambung.