Terungkap, Mata Hari, Agen Mata-mata dari Eropa Ternyata Pernah Tinggal di Jawa Timur
Kejahatannya antara lain menjadi agen mata-mata Jerman serta mengorek rahasia dari para perwira Sekutu yang menidurinya dan ....
Baca: Miris, Pak Dar Punya Segudang Prestasi Tapi Malah Jadi Tukang Becak
Belakangan Mata Hari mengaku aksinya ini ditempuh untuk memenuhi janjinya kepada intelijen Perancis, bahwa dia akan menggunakan jaringan perwira Jerman yang dia kenal sebelum perang demi membantu Sekutu.
Namun, telegram yang dikirim Kalle ke atasannya di Berlin yang membongkar identitas agen H21 alias Mata Hari.
Dalam surat telegram itu, Kalle membeberkan alamat rumah, rekening bank, hingga nama pembantu setianya. Siapapun yang membacanya tak akan ragu bahwa agen H21 adalah Mata Hari.
Terjemahan resmi surat telegram, yang dihadang oleh dinas intelijen Perancis itu kini dapat disaksikan publik di Museum Fries, Leeuwarden, Belanda.
Bagaimanapun, justru hal inilah yang membuat kalangan sejarawan sangsi pada tudingan terhadap Mata Hari.
Intelijen Perancis, menurut beberapa sejarawan, sejak lama mampu memecahkan bahasa kode di dalam tulisan surat telegram tersebut. Jerman pun tahu intelijen Perancis sudah bisa memecahkannya. Toh, Kalle tetap mengirimkannya ke Berlin.
Dengan kata lain, Kalle ingin intelijen Prancis membacanya.
Jadi, asumsi ini berpendapat bahwa Jermanlah yang menuntun Perancis untuk menangkap dan mengeksekusi agennya sendiri.
Asumsi lain menilai Perancis yang menciptakan dokumen itu untuk mengambinghitamkan Mata Hari dan memuaskan publik.
Pasalnya, mengapa hanya ada terjemahan resmi? Di mana telegram aslinya?
Kedua teori itu sama-sama berpandangan bahwa Mata Hari hanyalah korban, sedangkan Jerman atau Prancis ingin agar dia dilenyapkan.
Rincian interogasi
Selama bertahun-tahun, rincian interogasi Mata Hari oleh jaksa Pierre Bouchardon tidak bisa diakses para sejarawan.
Namun, berkat dokumen yang dirilis Kementerian Pertahanan Perancis, asumsi mengenai Mata Hari bisa dipatahkan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/mata-hari_20171015_204632.jpg)