Liputan Khusus Tribun Lampung

Dijual Lebih Murah, Samsung Jepang Beredar di Lampung

Smartphone (ponsel pintar) bermerek Samsung Docomo dan Sony Docomo, kini mulai diminati sejumlah kalangan di Lampung.

Penulis: Noval Andriansyah | Editor: Ridwan Hardiansyah
TRIBUN LAMPUNG CETAK

Label memuat informasi tentang barang dan keterangan pelaku usaha serta informasi lain sesuai peraturan perundang-undangan.

Sementara sanksi terhadap pelanggaran tersebut berupa pencabutan surat izin usaha perdagangan.

Untuk menangani peredaran ilegal smartphone Docomo, lanjut Risma, pihaknya selama ini telah melakukan pengawasan peredaran ponsel di tempat-tempat yang terintegrasi dengan pusat perbelanjaan.

"Untuk di sentra-sentra penjualan khusus ponsel memang belum. Karena, kami juga keterbatasan personel. Kami akan lakukan pengawasan khusus terkait hal itu,” ujar Risma.

Risma mengimbau kepada masyarakat agar membeli produk resmi untuk keamanan dan kenyamanan menggunakan produk.

“Mahal sedikit tetapi dapat yang resmi kan lebih baik,” ujarnya.

Klaim Bukan Rekondisi

Sementara, para penjual smartphone Docomo memastikan, walaupun dijual batangan, ponsel yang merupakan barang asli, bukan barang rekondisi atau barang bekas yang dibuat seolah-olah menjadi baru.

"Barang itu dari Singapura. Saya ambil dari distributor di daerah Pekanbaru, Riau,” ungkap Leti.

Meski begitu, Leti enggan menjelaskan cara untuk membuktikan keaslian barang tersebut.

Sementara, Yeye menerangkan, hal itu bisa dengan mengetes fungsi spesifikasi smartphone, apakah masih berjalan baik atau tidak.

Misalnya, Yeye mengungkapkan, Samsung Docomo S5 memiliki spesifikasi, antara lain kapasitas RAM 2/32, fingerprint, waterproof, dan teknologi jaringan 4G.

Tetapi, bahasa operasional masih bahasa Inggris, meski kemudian bisa “disuntik” dengan bahasa Indonesia.

Sebagai pembeli, Endi dan Echa pun mengaku sulit untuk memastikan barang yang dibeli adalah asli dan bukan rekondisi.

Meski begitu, keduanya meyakini barang yang dibeli asli setelah menggunakannya.

"Saya tidak tahu cara mengeceknya. Tetapi dari kecepatan multitasking-nya terasa beda. Dan sudah menggunakan prosesor terbaru, Snapdragon Adreno 806,” ujar Echa.

Sementara, Endi meyakini, smartphone Docomo yang dibeli asli hanya berbekal informasi dari internet.

Ia mengaku kerap melihat review (paparan) produk dari banyak pengguna smartphone Docomo di situs berbagi video YouTube.

Baca: Pasien Cuci Darah Melonjak 16 Ribu Kasus di Lampung

"Artinya sudah ada yang pakai. Meski saya tidak tahu kebenaran barangnya asli atau tidak. Namun setelah saya pakai, sejauh ini tidak ada masalah. Hanya saja memang tidak masuk ke Indonesia secara resmi,” ungkap Endi, yang telah menggunakan Sony Docomo sejak dua bulan lalu.

Berita ini telah diterbitkan di Koran Tribun Lampung berjudul "Samsung Jepang Lebih Murah Rp 2 Juta" pada Senin, 9 Oktober 2017.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved