Polisi Ungkap Praktik Prostitusi Online di Aceh, Enam Perempuan Diamankan

Enam wanita muda yang diciduk karena terlibat praktik prostitusi online, tidak akan dilimpah ke Wilayatul Hisabah (WH) Banda Aceh.

Editor: Teguh Prasetyo
SERAMBINEWS.COM/M ANSHAR
Sejumlah wanita muda yang diduga korban kasus prostitusi online dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolresta Banda Aceh, Senin (23/10/2017). 

Melihat targetnya kabur, aparat melepaskan tiga kali tembakan peringatan ke udara.

"Meski sudah ada tembakan peringatan, tetapi si pria tersebut langsung kabur. Sedangkan germonya berhasil ditangkap, karena diduga sudah dibuntuti petugas dari awal," katanya.

"Jadi, sama sekali tidak benar ada penggerebekan kamar di Hotel Grand Nanggroe," kata pria yang akrab disapa Tanto tersebut.

Tanto juga menekankan bahwa pihaknya tidak pernah menerima tamu yang tidak jelas di hotel tersebut dan pihaknya berkomitmen akan hal itu.

"Dari dulu kami komit tidak akan menerima tamu yang tidak jelas," katanya.

Secara khusus, tambah M Hartanto Budiman, pihaknya sudah dan selalu mewanti-wanti karyawan hotel baik pihak resepsionis atau satpam untuk tidak coba-coba bermain api.

"Ini sudah komitmen dari Hotel Grand Nangroe," ujar Tanto.

Dan hingga Selasa 24 Oktober 2017 kemarin, pihak kepolisian Polresta Banda Aceh, masih terus memburu N.

Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Teuku Saladin SH kepada Serambinews.com, mengatakan, pihaknya terus mengembangkan kasus tersebut di lapangan.

"Kita buru terus N, tapi dia sudah keluar dari Banda Aceh saat ini," kata Saladin.

Diberitakan sebelumnya, N adalah partner AI (24) dalan praktik prostitusi online di Banda Aceh. N disebut-sebut sebagai kurir yang bertugas mengantar korban ke AI.

"Ke mana pun dia lari pasti berhasil kita bekuk, karena identitasnya sudah kita kantongi. Kita sarankan segera menyerahkan diri," pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved