Cerita Getir Pengendara Go-Jek Wanita, Diraba dan Dipeluk Kakek-kakek Hingga Dilarang Keluarga
Cerita Getir Pengendara Go-Jek Wanita, Pernah Diraba dan Dipeluk Kakek-kakek Hingga Dilarang Keluarga
Penulis: andreas heru jatmiko | Editor: soni
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Tergiur dengan aplikasi berbasis online yang booming di seluruh Indonesia, Martini (38) dan Suci PY (37) memutuskan bergabung dengan perusahaan teknologi yang melayani angkutan melalui jasa ojek, Go-Jek.
Meski secara sistem berbasis online, keduanya menyadari penuh pekerjaan ini penuh liku-liku dan berisiko.
Baca: Hasil dan Klasemen MotoGP 2017 usai Sirkuit Sepang - Alasan Marc Marquez Kalah dari Andrea Dovizioso
Baca: Hasil MotoGP Malaysia 2017 - Ini Momen Jorge Lorenzo Membantu Andrea Dovizioso di Sirkuit Sepang
Selain kerasnya penolakan dari ojek pangkalan atau angkutan kota (angkot), para lady Go-Jek juga berpotensi mendapat perlakuan "iseng" dari penumpang pria.
Hal inilah yang pernah dialami Martini, warga Bandar Lampung yang baru satu bulan bekerja sebagai lady Go-Jek.
Ia menceritakan, saat itu menerima order dari seorang laki-laki berusia sekitar 60 tahun.
Penumpang itu naik dari daerah sekitar Tugu Adipura dengan tujuan Jalan Pagar Alam (Gang PU).
"Saya pikir bapak ini cukup tua, pasti juga aman, gitu pikir aku," kata Tini, panggilan akrabnya, saat ditemui Tribun Sabtu (28/10).
Awalnya, perjalanan Tini biasa saja. Ia tak menaruh curiga.
Namun, ketika sudah hampir sampai tempat tujuan, Tini mulai merasakan pria tua itu mencoba berbuat "iseng" terhadapnya.
Puncaknya, penumpang itu berupaya memeluk Tini dari belakang.
"Saya reflek seperti nangkis atau mengelakkan tangan bapak itu. Nah, sudah kan, diem akhirnya si bapak. Pas sudah jalan lagi, tangan bapak itu mau raba saya di pinggang, sama kayak yang pertama," bebernya.
Merasa dilecehkan, Tini langsung menghentikan laju motornya.
"Saya standarkan sambil bilang, 'Sopan dikit pak, kalau gak turun aja di sini.' Dia langsung minta maaf," ujar Tini.