Debat Dana Operasional di Medsos, Ditanyai Transparansi, Begini Jawaban Beda Pendukung Anies
Anggaran OK OCE, yang semula terlihat lebih dari Rp43, 9 milyar mendapat tambahan Rp48, 9 milyar.
Penulis: Efrem Limsan Siregar | Editor: Efrem Limsan Siregar
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Selasa (21/11/2017), DPRD DKI Jakarta menggelar paripurna untuk mendengarkan tanggapan gubernur atas pendapat fraksi-fraksi terhadap RAPBD 2018.
Di ruang maya pembahasan anggaran pun ramai diperbincangkan.
Muasal itu berawal dari jumlah fantastis anggaran Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP)
Dilansir dari Kompas.com, Selasa (21/11/2017), pada draf anggaran yang belum dibahas, total anggarannya hanya Rp 2,3 miliar.
Baca: Permintaan Maaf Maling Motor Kepada Korbannya, Ini Yang Diucapkan
Namun, setelah dibahas di DPRD DKI Jakarta, nilai anggaran naik menjadi Rp 28 miliar.
Ada lagi anggaran serupa dengan nama nomenklatur honorarium anggota TGUPP untuk 37 orang dengan nilai gaji yang sama. Totalnya menjadi Rp 11,9 miliar.
Kemudian, anggaran untuk ketua TGUPP sejumlah 14 orang.
Satu ketua digaji Rp 27.900.000. Apabila dijumlahkan, total gaji untuk 14 ketua ini menjadi Rp 5,077 miliar.
Kenaikan anggaran ini disebabkan bertambahnya jumlah tim yang bergabung dalam TGUPP.
Jumlah tim yang bergabung masuk sebanyak 45 orang.
Baca: Saksi Mata Hanya Dengar Suara Keras, Tiba-Tiba Tubuh Pelajar dan Teman Perempuanya Terkapar
Di sosial media, sejumlah tokoh dan netizen menanggapi anggaran APBD yang dinilai kontroversi ini.
Program OK OCE yang digagas semasa masa kampanya Anies-Sandi termasuk yang mendapat sorotan.
Laman Chirpstory.com, menurunkan kultwit dengan judul 'Mengupas Program OK OC Yg Menelan Biaya APBD Hampir 93M by @kurawa'
Pemilik akun @kurawa mengaku telah membaca program OK OCE, lalu memberi kultwit, Rabu (22/11/2017).
Baca: Polisi Kehabisan Peluru, Pelaku Kejahatan Lepas dari Tangkapan - Begini Yang Terjadi Kemudian
Dalam unggahan fotonya, terlihat nilai anggaran dari 'Komitmen Bersama SKPD/UKPD dengan Gubernur Hasil Sinkronisasi Visi, Misi dan Janji Gubernur/Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta.'
Anggaran OK OCE, yang semula lebih dari Rp43, 9 milyar mendapat tambahan Rp48, 9 milyar.
Total anggaran OK OCE, yang tampak dalam foto, naik menjadi Rp92,8 milyar.
Baca: Hasil Liga Champions Dini Hari Tadi, Sudah Unggul 3 Gol Liverpool Gagal Pertahankan Skor
"Gue sudah baca soal program OK OCE dgn nilai hampir Rp. 93 M .. (emoji) uang segini banyak cuma dipakai buat bikin sekretariat dan bayar narsum
OK OCE itu = Pinjam ruang di kecamatan bayar listrik air dilengkapi dengan internet yg katanya bisa buat conference call + AC yg adem
Dirumah gue pake telkom 40 mbps + TV kabel (ada bein sportnya) + bonus telpon gratis kemana aja 100 menit = 700 ribu/bulan (emoji)
OK OCE nanti cuma dikasih narsum dengan honor yang lumayan gede istilahnya konsultasi.. terus gunanya conference call buat apa?
Gue pikir OK OCE itu dibantu permodalannya ternyata cuma di kasih nasehat .. gak jelas pula siapa narsumnya jangan2 dari alumni wirosableng
Nasehat bisnisnya ala OK OCE = kuncinya selalu sabar dalam berbisnis jika gagal itu cobaan.. ayo dicoba lagi (emoji)
Sampai hari ini kita menganggap output OK OCE adalah OK OCE Mart.. jadi mirip sama wirosableng warga disuruh jualan bikin toko kecil
Sementara utk 1 paket bikin mart kecil di franchise utk stock barangnya aja harus siapin dana minimal 500 juta (diluar bangunannya)
Jadi gue bisa pastikan proyek OK OCE thn 2018 lebih pas disebut proyek OK ngOCEh.. Karena uang 93 M di APBD itu cuma buat Nasehat aja
Menurut ahok kewiraswastaan adalah bagaimana memberikan kesempatan (dana, peluang usaha dan perijinan) Kalo nasehat aja sdh banyak (emoji).
OK OCE gak akan beda dengan proyek TGUPP (ex timses Gub) , ada indikasi proyek ini menampung ex timsesnya wagub sbg narsum. Bagi2 balas budi."
Baca: Zulfarhan, Kisah Sedih Calon Perwira yang Tewas Disiksa Teman-temannya
Klarifikasi dan penjelasan mengenai APBD dan dana operasional dapat dilacak melalui akun @SuaraAnies.
Seorang warganet 'Oki Sukirman' melalui akunnya @okisukirman mengajukan pertanyaan mengenai dana operasional dikicaukan oleh
"Terus dana operasional anies dipakai paaja?"
Pertanyaan lalu dijawab akun @SuaraAnies.
"Ya mungkin sama seperti Ahok dulu, utk biaya2 tak terduga yg tidak dianggarkan tapi butuh ditangani cepat. Nanti tinggal lihat di laporannya, udah terpakai buat apa saja dana operasional yg 30M/ tahun itu."
Baca: Idrus Marham Jabat Plt Ketua Umum Golkar, Masa Jabatanya Sampai Putusan Praperadilan Setnov
Lalu ada yang menanyakan tentang transparansi.
"Okay! Kalau benar kami akan menanti rincian detil pengeluaran operasional Gubernur tersebut. Anggap ini sebagai janji resmi yang dikeluarkan seorang @aniesbaswedan," tulis akun @erikarlebang.
Terkait tranparansi, akun Twitter @SuaraAnies, Rabu (22/11/2017) merincikan transparansi yang dimaksud.
Selain transaparansi dana, menurutnya ada transparansi kewenangan.
"Transparansi itu bukan cuma soal duit berapa ditransfer ke siapa. Tapi juga soal transparansi kewenangan siapa itu apa2 saja. Coba tanyakan ke mereka yg digaji dari dana ops, dapet SK pengangkatan enggak? TGUPP ditunjuk melalui SK, sesuai aturan, jelas apa2 saja wewenangnya," balas @SuaraAnies.
"Oh ya, ada yg tahu di mana kami bisa lihat laporan dana operasional ahok yg terbaru? Karena kami cuma nemu sampai tahun 2014. http://ahok.org/tentang-ahok/laporan-penggunaan-biaya-penunjang-operasional-btp-tahun-2014/ …" kicau @SuaraAnies.
Warganet pun memberi tanggapan pad akicauan ini.
"Bukannya katanya pak ahok paling transparan y? Harusnya ada dong itu datanya," tulis @bimtut
"Dah lama juga ya... 2014," balas @masdiisya.
Baca: Darah Bercucuran di Wajah, Bocah Ini Dipersekusi Warga Karena Dituduh Mencuri
(Tribunnews/Efrem Limsan Siregar)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/anies-ahok_20171016_161404.jpg)