Atlet Ramai-ramai Hengkang, Tudingan Pelatih Jual Atlet pun Mencuat

Atlet Ramai-ramai hengkang, tudingan pelatih jual atlet pun mencuat. Porprov tinggal hitungan hari lagi.

Editor: Safruddin
eko yuli irawan 

"Sebenarnya ada permasalahan lain yang terjadi. Jadi, dia (Eko) ini masuk dalam lingkaran pelatih-pelatih yang suka menjual atlet, khususnya dari Lampung," ujarnya.

"Ketika dia (pelatih) sudah melihat ada potensi dari si atlet, dalam hal ini si Eko, si pelatih ini menawarkan ke banyak daerah. Tinggal mana yang berani membayar tinggi, itu yang diambil," tambah Hanibal.

Baca: Pencuri Ini Tertipu, Aksinya Bobol Rumah Asli Bikin Ngakak

Meski begitu, Hanibal mengatakan, pihaknya tidak bisa bertindak banyak. Hal itu karena status atlet dalam mewakili provinsi, pada akhirnya tergantung dari atlet tersebut.

"Saat itu, Eko sudah telanjur membela daerah lain. Kalau mau membela Lampung, Eko harus mengajukan surat kepindahan, dua tahun sebelum event nasional berlangsung," ujarnya.

"Karena, kami tidak bisa asal menarik. Dari sisi aturan juga memang harus atletnya yang mengusulkan untuk pindah," tambah Hanibal.

Fenomena atlet pindah ke provinsi lain, menurut Hanibal, telah terjadi saat dirinya masih menjadi atlet karate pada 1970-an.

Meskipun, mereka sudah mengharumkan nama Lampung di pentas nasional.

"Iming-iming bonus dan kesejahteraan (dari provinsi lain), tentu akan sangat menggiurkan bagi para atlet. Apalagi, keterbatasan anggaran menjadi masalah untuk Lampung bisa menahan atlet yang berpotensi," kata Hanibal. (rri/val)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved