Atlet Ramai-ramai Hengkang, Tudingan Pelatih Jual Atlet pun Mencuat

Atlet Ramai-ramai hengkang, tudingan pelatih jual atlet pun mencuat. Porprov tinggal hitungan hari lagi.

Editor: Safruddin
eko yuli irawan 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Atlet Ramai-ramai hengkang, tudingan pelatih jual atlet pun mencuat.

Baca: Kabar Duka dari Meisya Siregar - Bayi Adam Fabumi Meninggal Dunia, Al Fatihah

Baca: Pria Ini Tak Menduga Satu Sel Dengan Setya Novanto di Rutan KPK. Begini Reaksinya

Tinggal hitungan hari lagi Pekan Olahraga Provinsi VII Lampung akan dimulai.

Di balik kemeriahan pesta olahraga tertinggi di tingkat provinsi, ternyata ada sejarah kelam sejumlah atlet yang justru memilih hengkang dari Bumi Ruwa Jurai, dan membela provinsi lain.

Kondisi ini telah terjadi sejak era 1970-an. Sejumlah alasan pun mengemuka, mulai dari fasilitas latihan yang tak memadai hingga rendahnya kesejahteraan bagi atlet.

Bahkan, ada atlet yang berprestasi secara internasional sama sekali tidak pernah diminta pemprov untuk mewakili Lampung.

Atlet angkat besi yang lahir dan melewati masa kecil di Metro, Eko Yuli Irawan (28) misalnya ia mulai tertarik dan berlatih angkat besi pada usia 11 tahun.

Hampir setiap hari sepulang sekolah, selalu berlatih di sebuah klub di Metro.

Hingga pada 2002, Eko berhasil meraih medali emas pada sebuah kejuaraan antarklub berskala nasional, dalam kategori remaja U-16.

Lifter putra Indonesia, Eko Yuli Irawan memberikan salam kepada para pendukungnya saat tampil dalam laga angkat besi SEA Games 2013 kelas 62 kg di Stadion Theinphyu, Yangon, Myanmar, Jumat (13/12/2013). Dengan total angkatan seberat 304 kg, Eko dinobatkan menjadi pria terkuat di kelas tersebut dan berhak dikalungi medali emas.
Lifter putra Indonesia, Eko Yuli Irawan memberikan salam kepada para pendukungnya saat tampil dalam laga angkat besi SEA Games 2013 kelas 62 kg di Stadion Theinphyu, Yangon, Myanmar, Jumat (13/12/2013). Dengan total angkatan seberat 304 kg, Eko dinobatkan menjadi pria terkuat di kelas tersebut dan berhak dikalungi medali emas. (KOMPAS/WAWAN H PRABOWO)

Ia kemudian diboyong Persatuan Angkat Besi dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI) Kalimantan Selatan (Kalsel), untuk mengikuti pemusatan latihan angkat besi ke Bogor pada 2003

"Sejak awal, saya sudah mendapat pembinaan dan pelatih asal Kalsel. Tidak pernah ada perwakilan dari pemerintah daerah Lampung yang mencoba menahan saya," katanya.

"Jadi sebenarnya, saya tidak pindah atau kabur dari Lampung. Karena, tidak pernah sekalipun ditawarkan untuk jadi atlet mewakili Lampung," kata Eko, Kamis, 16 November 2017.

Pada kejuaraan tingkat nasional, Eko mengatakan, ia kemudian mewakili Kalsel.

Sampai pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat 2016, Eko berpindah provinsi mewakili Jawa Timur (Jatim).

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved