Organisasi Ojek Pangkalan Pokbal Bujuk Gojek Dukung Satu Cagub Lampung, Ini yang Terjadi

Kami nggak paksa-paksa, kalau gabung silakan, tidak ada masalah, namun saya mengajak mereka...

Penulis: Heribertus Sulis | Editor: Heribertus Sulis
tribunlampung/okta
Ratusan driver Gojek memenuhi halaman Mapolsek Kedaton, Kamis (4/1/2018). 

Menurut Ketua Pokbal, Albert, peristiwa itu bermula ketika salah satu satuan petugasnya (satgas) berusaha mengingatkan kepada driver Go-Jek untuk tidak berkumpul dalam sekala besar di sekitar Terminal Rajabasa.

"Satgas kami bukan mengusir, tapi menegur, takutnya kalau kumpul-kumpul ada keributan," ujar Albert di Mapolsek Kedaton.

Albert pun menegaskan, boleh saja berkumpul asalkan tidak dalam sekala besar. Dan harus ada izin jika mangkal di suatu tempat.

"Kan juga nggak enak sama yang punya tanah, maka ditegurlah sama Satgas Pokbal Rajabasa, kok malah mereka bawa massa," ucapnya.

Albert menambahkan, begitu tahu ada massa yang berkumpul, ia bergegas menuju lokasi.

"Saya tadi juga nggak tahu, bingung kok banyak orang, maka saya sekalian ajak mereka (Go-Jek) untuk bergabung di Family Satu Jaya, organisasi di bawah naungan kami, yang mana Grab sudah bergabung," katanya.

Menurut Perwakilan Mitra Go-Jek, Miftahul Huda, awal gesekan bermula dari pengusiran yang dilakukan oleh anggota Pokbal Rajabasa terhadap mitranya.

"Padahal di situ bukan area pangkalan ataupun terminal, tentu ini bentuk pelanggaran yang tidak sesuai pada perjanjian, yang mana terjadinya sweeping, persekusi di lapangan, dan pengusiran mitra Go-Jek," ujarnya, Kamis (4/1).

Iif menegaskan, pihaknya memprotes keras tindakan Pokbal kemarin karena telah melakukan provokasi kesepakatan tanggal 12 Sepetember 2017.

"Pokbal sudah berlaku provokatif dengan melakukan pengusiran. Kami minta kepada Wali Kota Bandar Lampung (Herman HN) agar Pokbal dibubarkan kalau mereka masih suka merusak kedamaian dan situasi kondusif," tegasnya.

Masih kata dia, adapun kesepakatan 12 September 2017, yakni taat hukum dan aturan yang berlaku, tidak ada provokasi yang dapat merugikan salah satu pihak, dan tidak melakukan konvoi yang mengganggu ketertiban umum.

Kemudian kedua pihak akan menunggu keluarnya peraturan daerah (perda) dengan tanggung jawab menjaga situasi yang kondusif, menyerahkan semua pelanggaran kepada Polri, bertanggung jawab untuk saling menghormati dan menghargai dalam operasional Pokbal dan Go-Jek.

"Sampai saat ini kami mitra Gojek sudah berusaha menahan diri dan menjaga situasi kondusif," imbuhnya.

Sementara itu, Satgas Go-Jek Emil mengatakan, terjadinya perselisihan antara Pokbal dan Go-Jek karena adanya masalah tempat.

"Jadi rekan Go-Jek diusir, dilarang mangkal di sini (Rajabasa), cuman (padahal) anak Go-Jek itu tidak ada yang mangkal, hanya beristirahat," tukasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved