Kendala Petani Jeruk di Lampung Utara: Pangsa Pasar Masih Terbatas hingga Tak Getol Sortir Buah

Dua desa di Lampung Utara menjadi sentra pengembangan buah jeruk. Masing-masing Desa Ibul Jaya dan Negeri Ratu.

Penulis: anung bayuardi | Editor: Yoso Muliawan
Tribun Lampung/Anung Bayuardi
Wiyono bertani jeruk di Desa Ibul Jaya, Kecamatan Hulu Sungkai, Lampung Utara. 

Kepala Dinas Pertanian Lampura Sofyan menjelaskan, alasan penetapan Kecamatan Hulu Sungkai dan Sungkai Utara sebagai sentra jeruk karena petani setempat telah intensif mengembangkan jeruk.

"Petani setempat sudah mengembangkan jeruk sejak tahun 2000-an," ujarnya pekan lalu.

Di Hulu Sungkai, Sofyan mengungkapkan, areal kebun jeruk mencapai 34 ha. Sedangkan di Sungkai Utara, seluas 26 ha.

Upaya pihaknya mendongrak produktivitas panen antara lain dengan menyalurkan bantuan 30 ribu bibit jeruk untuk areal 75 ha di dua kecamatan. Bantuan itu berasal dari Kementerian Pertanian, yang bersumber dari APBN 2017.

"Selain menyulam tanaman yang lama untuk mendongrak produktivitas panen, bantuan bibit jeruk itu juga untuk memperluas areal penanaman," katanya.

Bantuan tersalur, misalnya, ke Kelompok Tani Karya Usaha di Hulu Sungkai, dengan areal penanaman 50 ha. Bantuan bibit itu berupa varietas keprok siam.

Sementara untuk Poktan Karya Bakti di Sungkai Utara, bantuan bibit berupa varietas keprok madura untuk areal penanaman 25 ha.

"Selain bibit, poktan juga menerima pupuk NPK dan pupuk organik," imbuh Sofyan.

Bisa Kuliahkan Anak

Di Desa Ibul Jaya, Kecamatan Hulu Sungkai, Lampura, banyak warga beralih mata pencaharian dengan menanam jeruk. Mereka ada yang tergabung dalam Poktan Karya Usaha dengan jumlah 23 orang.

"Di Desa Ibul Jaya, ada 5 poktan yang petaninya menanam jeruk. Mereka di bawah naungan Gapoktan (Gabungan Poktan) Gaya Bersama," kata Ketua Gapoktan Gaya Bersama, Wiyono, Rabu (23/1/2018).

Ia mengungkapkan, warga berbondong-bondong beralih menanam jeruk lantaran sudah ada warga yang melakukannya sejak tahun 1997.

Hasilnya, menurut Wiyono, perekonomian warga mulai membaik.

"Tidak sedikit warga di sini yang terdorong perekonomiannya. Bahkan, bisa untuk menyekolahkan anak sampai ke perguruan tinggi," ujarnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved