Jalan Indra Bangsawan Rajabasa Jadi Titik Kemacetan Baru, Tiap Hari Panjangnya 1 Kilometer
Kendaraan dari Jalan Pramuka yang menuju Jalan ZA Pagar Alam seharusnya memutar di U-turn depan Dinas Kehutanan, dekat bundaran Tugu Radin Inten.
Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: nashrullah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Kemacetan lalu lintas di Jalan Indra Bangsawan, Rajabasa, Bandar Lampung menjadi pemandangan baru.
Baca: Katanya e-KTP Selesai 3 Menit, Banyak Warga Mengamuk hanya Diberi Surat Keterangan
Baca: Ketua Komisi III DPRD Bandar Lampung Mengaku Fresh Seusai Tanam Buah-buahan di Kebun
Badan jalan yang sempit dengan arus lalu lintas yang padat terutama pada jam sibuk, membuat ruas jalan tersebut tidak mampu menampung arus kendaraan.
Pantuan Tribun, Selasa (6/2/2018), titik kemacetan terjadi mulai dari pertigaan Pasar Tempel Rajabasa yang menghubungkan Jalan Kapten Abdul Haq dan Jalan Indra Bangsawan.
Baca: Lebih Cepat dari Menyeduh Mi Instan, Bikin e-KTP di Bandar Lampung Tiga Menit Langsung Jadi
Kondisi tersebut diperparah dengan bertemunya kendaraan dari tiga arah sekaligus.
Kendaraan dari Jalan Pramuka yang menuju Jalan ZA Pagar Alam seharusnya memutar di U-turn depan Dinas Kehutanan, dekat bundaran Tugu Radin Inten.
Namun, karena U-turn dinilai terlalu jauh, pengendara naik flyover Pramuka-Indra Bangsawan dan masuk ke arah Pasar Tempel tembus traffic light Terminal Rajabasa.
Jalur ini dinilai lebih singkat untuk ke Jalan ZA Pagar Alam.
Selanjutnya kendaraan dari arah Tanjungkarang ke Jalan Kapten Abdul Haq juga masuk melalui Pasar Tempel Rajabasa.
Kendaraan dari Jalan Kapten Abdul Haq ke Jalan ZA Pagar Alam atau Jalan Pramuka (lewat flyover) pun melewati Pasar Tempel tersebut.
Alhasil terjadilah penumpukan kendaraan tepat di pertigaan Pasar Tempel Rajabasa tersebut. Rata-rata setiap hari terjadi kemacetan sepanjang satu kilometer jalan ini.
Jarak lebih dekat dan menghemat waktu menjadi alasan pengendara lebih memilih menggunakan flyover Pramuka ketimbang menggunakan U-turn di depan Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Lampung.
"Ya saya rasa memang lebih dekat jaraknya lewat flyover ketimbang harus berputar lewat U-turn di depan Kantor Dinas Kehutanan itu karena lumayan jauh jaraknya," kata Herinanto, pengendara.