Heboh! Ratusan Warga Berebut 2.018 Durian di Kemiling, Kelapa dan Petai Juga Ludes

Selain buah durian, panitia juga menyediakan hasil bumi bukan kayu berupa pisang, kolang-kaling, kelapa, dan petai.

Penulis: hanif mustafa | Editor: nashrullah
festival durian di tahura wan abdul rahman 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sebanyak 2.018 buah durian diperebutkan oleh ratusan masyarakat di Tahura Wan Abdul Rachman Sumber Agung, Kecamatan Kemiling, Minggu (11/3/2018).

Buah durian ini dibagikan secara gratis dalam rangka Festival Hasil Hutan Bukan Kayu (FHHBK) yang diselenggarakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Sabtu-Minggu (10-11/3/2018).

Baca: Waspada! Pencuri Emas 60 Gram dan Motor di Rumah Kosong Masih Keliaran

Baca: 200 KK Terisolir Gara-gara Jalan Gang Ditutup, BPN Malah Jawab Begini

Baca: Seluruh Penumpang Pesawat Lion Air Tujuan Padang Panik karena Diramal Bakal Celaka

Pantauan Tribun, ratusan masyarakat memperebutkan durian yang ditata rapi di atas Siger depan Kantor Informasi Center Tanhura.

Selain ditata apik di Siger, buah durian juga ditempatkan pada dua pohon di depan kantor.

Selain buah durian, panitia juga menyediakan hasil bumi bukan kayu berupa pisang, kolang-kaling, kelapa, dan petai.

Dalam sekejap pun buah yang disajikan habis diperebutkan masyarakat.

Salah satu warga dari Kedaton, Arman mengaku senang jika ada festival seperti ini.

Sebab gelaran ini sangat jarang sekali.

Baca: Pernah Dibayar Rp 1,7 Miliar, Aktris Porno Akan Gugat Donald Trump soal Kesepakatan Bungkam

"Saya itu hobi durian, jadi di manapun saya buru. Ini saya berebut dapat tujuh durian, makan di sini dua dan lima dibawa pulang," ungkap Arman.

Sementara salah satu Mitra Kelompok Pengelola dan Pelestari Hutan (MKPH) Nani Ubay mengatakan, 2.018 buah durian tidak dibagi secara bersamaan.

"Ada dua kali (pembagian). Pertama saat jalan sehat kemudian saat pembagian doorprize jadi setengah-setengah," ungkapnya.

Baca: Dua Tahun Pacaran, PNS Ini Selalu Dipaksa Berhubungan Intim, Saat Putus Videonya Tersebar

Nani mengatakan, durian yang dibagikan ini jenisnya bermacam-macam.

Durian montong, puter alam, belayung, emas dan tembaga.

"Khasnya jenis tembaga, melalui gelaran ini kami berharap hasil durian kita bisa terkenal dan masyarakat makin tahu," ujarnya.

Pelaksana tugas (Plt) Asisten Ekonomi dan Pembangunan Taufik Hidayat menuturkan, festival ini bertujuan untuk mengenalkan produksi hasil hutan bukan kayu dan getah yang dikelola oleh masyarakat, khususnya Tanhura.

"Selain itu, festival ini untuk mengenalkan lebih dekat kepada masyarakat bahwa Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman yang dikelola Dinas Kehutanan ini punya potensi yang luar biasa, baik hasil hutannya maupun keindahan alamnya," ujarnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved