Demi Sambung Hidup, Atlet Yatim Piatu Nyambi Jualan Telur dan Jadi Pengojek Online
Melalui olahraga dan beladiri, Derry memompa diri agar dapat bersaing dengan anak lain yang masih memiliki orangtua.
Penulis: andreas heru jatmiko | Editor: nashrullah
Derry mengatakan, untuk menghadapi Kejuaraan Nasional Antar Universitas tahun 2018, dirinya menambah porsi latihan.
Baca: Polisi Pastikan Penyebab Terios Hantam Pembatas Flyover MBK Murni Human Error
Latihan rutin yang dilakukan mulai dari fisik hingga teknik dan visualisasi gerakan.
Dalam satu hari, kata Derry, dirinya minimal berlatih tiga jam, meliputi fisik seperti lari minimal 2,4 kilometer dan plank minimal satu menit.
"Jadi saya persiapan semuanya, mulai dari fisik sampai teknik dan visualisasi. Biasanya lari 2,4 km, plank satu menit, lanjut mematangkan pukulan dan tendangan di samsak, lanjut visualisasi itu penting bagi saya," kata atlet yang turun di kelas tanding atau fighter berat 55-60 kg.
Derry mengatakan, paling utama dalam latihan dan pertandingan yaitu mental, bukan hanya fisik dan teknik.
Baca: Meski Dituntut Hukuman Mati, Pemilik Ganja 151 Kg Sempat Menolak Didampingi Pengacara
"Dari latihan itu mental dibentuk, coba saja kalau latihan udah mulai males, mulai ngeluh itu dia mental. Nanti pas pertandingan itu ujiannya, mental di sana penting banget, mau teknik dan lain matang, mental nggak ada sama aja," kata Derry.
Selain mental, tidak kalah penting yaitu visualisasi. Jadi intinya dari visual yaitu merekam gerakan, dari gaya, teknik hingga gerakan semua harus disusun dengan baik dan rapi.
"Saya itu buat visualisasi, jadi saya rekam di otak semua pokoknya. Mulai dari gerakan dasar sampai hal teknik. Saya kebiasaan seperti itu saat latihan dan dipraktikkan saat bertanding, kuncinya di sana," ujar anak muda bercukur cepak itu.(*)