Terminal Rajabasa Harus Diaudit Menyeluruh, DPRD: Cari Akar Masalahnya

Audit menyeluruh diperlukan untuk mengetahui akar permasalahan yang ada di Terminal Rajabasa.

Penulis: Noval Andriansyah | Editor: Ridwan Hardiansyah
TRIBUN LAMPUNG/Perdiansyah
Lapangan bulutangkis di aula gedung AKAP Terminal Rajabasa, Minggu (1/4/2018). Aula yang seharusnya difungsikan sebagai ruang tunggu penumpang tersebut, mampu menampung 1.000 orang. 

Menurut Watoni, kondisi Terminal Rajabasa serupa dengan terminal di Surabaya dan Semarang.

Hanya saja, kedua terminal di Pulau Jawa tersebut telah melaksanakan audit menyeluruh.

Alhasil, kondisi kedua terminal tersebut berubah jauh lebih baik.

“Setelah ada audit menyeluruh, melibatkan banyak pihak, terminal di Surabaya dan Semarang akhirnya sekarang bisa tertib. Kenapa di Lampung tidak bisa? Kami yakin, kalau semua pihak berjalan sesuai tupoksinya, pasti bisa,” tegas politisi PDIP tersebut.

DPRD, lanjut Watoni, mengetahui kondisi kedua terminal di Jawa tersebut setelah melakukan studi banding.

Hasil studi banding pun telah disampaikan ke Dinas Perhubungan (Dishub) Lampung.

“Memang tidak bisa instan, perlu jangka panjang. Semua pihak harus ikut terlibat, kepolisian, dishub, kementerian, semuanya,” ucap Watoni.

Baca: Terminal Rajabasa Dilengkapi Aula Kapasitas 1.000 Orang, Pemudik Pilih Menginap di Bakauheni

Ke depan, jika diperlukan, Watoni mengungkapkan, DPRD akan memanggil pihak terkait guna mempertanyakan pengelolaan Terminal Rajabasa.

“Bisa saja, kenapa tidak (rapat dengar pendapat). Fungsi kami salah satunya adalah pengawasan. Jika memang perlu, dalam waktu dekat ini, akan kami panggil,” tandas Watoni.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved