Liputan Khusus Tribun Lampung
Miris! Demi Uang Ratusan Ribu, Para Remaja di Bandar Lampung Bertaruh Nyawa di Arena Balap Liar
Di Kota Tapis Berseri, salah satu arena favorit bagi para pebalap liar yaitu trek lurus di Jalan Sultan Agung.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: nashrullah
"Kalau mau main juga lihat lawan dulu, diajak tes motor, kalau yakin (bisa melawan) baru dilamar (ajak balapan). Ya kita ajak taruhan, mulai Rp 100 ribuan," katanya.
Baca: Polisi Kejar Tiga Penari Erotis Pantai Jepara ke Semarang, Komunitas N-Max Disebut Terlibat
Baca: Diduga Depresi, Tahanan Narkoba Nekat Minum Cairan Detergen
TNG juga mengaku menggunakan Yamaha Mio yang sudah dimodifikasi.
Sebelumnya kapasitas selinder mesin motornya standar lalu di-upgrade menjadi 155 cc menggunakan seher Yamaha Byson.
"Jadi yang mengoprek motor itu mekanik andalan setiap joki. Kalau gue punya mekanik di daerah Sukabumi, Sukarame termasuk bengkelnya juga," katanya.
Setiap turun lintasan, TNG pun didampingi mekanik untuk memastikan motor dalam keadaan aman.
Pada balapan kemarin malam, TNG semestinya memperoleh uang taruhan.
"Tadi cuma seratusan ribu taruhannya tapi lawan saya ini kabur jadi saya nggak dapat uang. Saya tahu bengkelnya (lawan saya), besok saya samperin minta uang saya," katanya.
Jadi Tontonan
Aksi balap liar di Jalan Sultan Agung menjadi tontonan menarik para remaja.
Salah satunya AGS, warga Panjang. AGS mengatakan, dia sengaja datang untuk melihat balapan.
Meski mengaku tidak ada pebalap yang didukungnya, AGS senang dapat melihat langsung adu kecepatan motor.
Menurutnya, pada tiga pekan lalu bahkan ada pebalap yang tewas karena menghantam pohon di trek balap Sultan Agung.
"Dengarnya (suara mesin motor) aja saya sangat senang, seru saja dan tegang lagi kalau sudah ada yang jatuh," katanya.