Disiksa dan Dipenjara Saat Kalah, Begini Nasib Pemain Timnas Irak di Era Saddam Hussein
Uday ingin mencontohkan kepada para pemain sepakbola itu apa yang ia lakukan terhadap para tahanan politik.
Saking terbiasanya, mereka pun berkelakar bahwa mereka punya tiga rumah: rumah asli, lapangan, dan penjara Uday.
Ahmed Radi, yang di kemudian hari menjadi pelatih Irak, menyatakan, menjadi aneh ketika dihormati di lapangan oleh para penonton tapi di sisi lain selalu berada di bawah ancama putra pertama Saddam itu.
Baca: Hati-hati, 5 PO Ini Masuk Daftar 5 Bus Berjuluk Raja Jalanan karena Kerap Ugal-ugalan
Jika Uday tidak senang, para pemain akan menemukan diri mereka di dalam penjara selama berhari-hari, bahkan hingga berminggu-minggu.

Dipaksa Menendang Bola Beton
Selain pemukulan dan pemenjaraan, ada hukuman lain yang didapat para pemain sepakbola ini: mereka harus menendang bola beton yang sudah disediakan penjara Uday.
Sebelumnya, mereka akan dipaksa untuk push up selama 12 jam, sprint, latihan kebugaran lainnya, mengenakan seragam militer dan sepatu bot yang luar biasa berat.
Jika seorang pemain melewatkan beberapa tendangan dalam latihan, ia akan dipaksa berdiri di depan Uday dengan tangan terikat. Sejurus kemudian, si Putra Mahkota akan menampari dan memukuli si pemain itu.
Baca: Demi Asinan Pepaya, Pengacara Ini Tinggalkan Pekerjaan Bergaji Rp 1 Miliar
Untuk menghindari membuat kesalahan, para pemain sering menolak untuk menenang bola, terutama untuk tendangan penalti. Mereka sadar, hanya orang-orang yang menyentuh bolalah yang akan mendapatkan hukuman.
Abbas Rahim Zair adalah salah satu dari hanya tiga pemain di tim nasional yang akan berusaha melakukan tendangan penalti. Pada suatu kesempatan ia gagal dan sebagai ganjarannya, ia dijebloskan ke penjara selama tiga minggu.
Mengancam Pemain di Ruang Ganti
Meskipun para mantan pesepakbola Irak tahu jika Uday tidak pernah mengerti sepakbola—ia juga tidak terlalu tertarik dengan olahraga—ia akan menonton pertandingan dengan intens.
Jika ia melihat ada pemain yang tidak bermain dengan baik, ia akan menelepon ruang ganti dan mengancam untuk “Memotong kaki pemain dan menjadikannya makanan anjing yang rakus.”
Baca: Tak Disangka, Korban Pembunuhan Itu Ternyata Rajin Mengaji