Tiga Tahun Layani Mahasiswi dan Karyawati Aborsi, Nasib Wanita Ini Berakhir Menyedihkan

"Ya rata-rata pasiennya usia muda antara 17-25 tahun, (latar belakangnya) wanita biasa, karyawan, dan sebagian besar mahasiswi,"

Editor: Safruddin
Tribunlampung/Eka
Barang bukti yang diamankan dari Mbah Simpok 

Menurut Mbah Simpok, dirinya tidak pernah mempromosikan diri namun informasi bahwa dirinya bisa melakukan aborsi diketahui pasien dari berita mulut ke mulut.

Mbah Simpok mengatakan, biasanya para pasien yang datang ke rumahnya telah mengandung selama dua bulan.

"Ya usia janin rata-rata dua bulan. Untuk sekali proses (aborsi) biasanya satu orang hanya butuh lima menit, dan ada ritualnya pakai keris," ujarnya, Selasa (8/5).

Baca: Kejaksaan Agung Tangkap Buronan 81 dan 82, Ini Sosok 2 Bos Media

Mbah Simpok pun membenarkan ada pasiennya yang berasal dari luar Kota Bandar Lampung.

"Ada pasien dari Mesuji dan basanya (mereka) tahu dari mulut ke mulut," katanya.

Setelah ditangkap polisi, Mbah Simpok mengaku sangat menyesal dengan perbuatannya tersebut.

Ia pun mengaku ingin bertaubat. "Ya taubat Pak, tidak mau mengulangi lagi," ucap Mbah Sempok.(eka)

BACA JUGA :

Yuk Dicoba, 2 Cara Ini Bisa Tentukan Apakah Tubuh Mengonsumsi Cukup Air

Humas PT KAI: Setiap Bulan Rail Clinic Bakal Sambangi 2 Stasiun Kereta Api

Satgas Berantas Halinar di Lapas Gunung Sugih, Ini Kata Kalapas Syarpani

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved